Virus Corona di Sidoarjo

Di Sidoarjo, Pasien Covid-19 Swab 7 Kali Belum Sembuh, Diakui Masa Inkubasi Bisa Lebih 14 Hari

Di RSUD Sidoarjo, misalnya, ada pasien sampai satu bulan lebih menjalani perawatan di ruang isolasi, tapi tak kunjung sembuh.

Penulis: M Taufik | Editor: Parmin
SURYA.co.id/M Taufik
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman menyatakan lama pasien sembuh dari virus covid-19 tergantung imun tubuhnya, bahkan ada yang sampai lebih dari sebulan. 

SURYA.co.id | SIDOARJO – Selain terus meningkatnya jumlah pasien covid-19, di Sidoarjo beberapa kejadian unik terjadi dalam penanganan pasien di rumah sakit.

Di RSUD Sidoarjo, misalnya, ada pasien sampai satu bulan lebih menjalani perawatan di ruang isolasi, tapi tak kunjung sembuh. Berulang kali menjalani swab test, hasilnya masih saja dinyatakan positif covid-19.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengakui ada beberapa pasien dengan kondisi unik.

Menjalani perawatan lebih dari 14 hari, namun hasilnya masih positif covid-19. Sampai beberapa kali Swab test, tetap positif.

“Ada juga pasien yang sampai tujuh kali swab test. Hasilnya masih positif. Sampai sekarang dia masih menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo,” ungkap dokter Syaf, Minggu (10/5/2020).

Kondisi itu, menurutnya, menjadi bukti bahwa masa inkubasi bukan hanya 14 hari.

Tapi bisa lebih. Ada yang sampai 28 hari, bahkan ada yang sampai 42 hari.

“Untuk orang yang terkena virus ini, kondisinya tergantung imun atau kekebalan tubuhnya. Meski sudah menjalani perawatan intensif, ada yang bisa selesai setelah 14 hari, ada yang butuh waktu lebih lama. Bahkan sampai lebih dari satu bulan,” urainya.

Kondisi itu juga yang disampaikannya menjadi alasan kenapa PSBB harus diperpanjang.

Dari hasil analisa dan evaluasi, penerapan PSBB di suatu wilayah memang sebaiknya 2 kali 14 hari, atau dua kali masa PSBB.

“Yang paling penting, dari sisi kesehatan, kita harus selalu menjaga jarak atau physical distancing dan selalu menjalankan protocol kesehatan. Karena cara itu yang paling efektif untuk memotong mata rantai penyebaran covid-19,” ungkap Syaf.

Terkait pelaksanaan PSBB, pihaknya berharap pada pelaksanaan PSBB tahap dua di Sidoarjo nanti ada sanksi yang lebih tegas kepada masyarakat yang melanggar aturan. Supaya pembatasan dan upaya yang dilakukan tidak sia-sia.

Tidak hanya razia, imbauan dan sebagainya, yang setelah itu aktivitas masyarakat kembali lagi seperti sebelumnya.

Tidak menjalankan protokol kesehatan dan tidak mematuhi aturan PSBB.

Dengan sanksi tegas, diharapkan ada efek jera untuk masyarakat yang bandel, supaya tidak mengulangi perbuatannya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved