Virus Corona di Sidoarjo
Sepekan PSBB Sidoarjo Diterapkan, Kesadaran Warga Sangat Kurang, Masih Keluyuran dan Cangkruk
Ketika masyarakat masih nongkrong di warung, berkerumun, beraktivitas di luar rumah, PSBB tidak akan bisa maksimal.
Penulis: M Taufik | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I SIDOARJO - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sidoarjo sudah sepekan ini berlangsung. Namun dampak positif terhadap pencegahan Covid-19 seolah belum terasa sama sekali.
Pasien positif Covid-19 yang tercatat masih bertambah. Begitu pula PDP dan ODP. Virus corona di Kota Delta masih terus menyebar.
Hingga Selasa (5/4/2020) jumlah pasien positif tembus diangka 129 orang. Sehari terkahir bertambah 10 orang pasien. Sementara PDP naik jadi 203 orang dan ODP sudah tembus 784 orang.
"Ada beberapa hal yang membuat PSBB belum membuahkan hasil maksimal. Paling utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.
Dari evaluasi yang dilakukan, selama seminggu penerapan PSBB, aktivitas masyarakat masih sangat banyak. Seolah tidak menghiraukan pembatasan.
Dengan kondisi itu, polisi akan semakin ketat dalam melakukan pengawasan dan penertiban sebagaimana aturan dalam PSBB. Beberapa titik bakal semakin ketat.
"Tapi jujur saja, polisi tidak bisa sendirian. Tidak mampu. Harus ada dukungan atau support dari tokoh masyarakat, aparat desa, dan sebagainya," tutur Kombes Sumardji.
Kapolresta berharap, posko di desa-desa bisa lebih maksimal dalam membantu pelaksaan PSBB. Dengan begitu, penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Uang paling penting adalah kesadaran masyarakat.
"Ketika masyarakat masih terus seperti ini. Nongkrong di warung, berkerumun, beraktivitas di luar rumah dan sebagainya, PSBB tidak akan bisa maksimal," lanjutnya.
Dari data penyebaran yang ada, kawasan Waru terbilang paling parah. Jumlah pasien positif dan PDP terus naik. Bahkan menyalip Kota Sidoarjo.
Itu juga terkait kondisi warga. Evaluasi polisi menyebut, warga di sana paling susah diatur. Seolah tak peduli dengan kondisi.
Dalam pemberlakuan jam malam, setiap hari ada saja yang terjaring penindakan di sana. Nongkrong-nongkrong dan sebagainya.
Melihat kondisi itu, kawasan Waru bakal menjadi prioritas. Mulai sekarang, daerah itu bakal lebih ketat pengawasan dan penertibannya.
Hal serupa disampaikan Kasatpol PP Sidoarjo, Widiyantoro Basuki. Pihaknya juga bakal lebih intens memelototi kawasan merah, terutama Waru.
"Warung dan sebagainya yang sudah terjaring, jika mengulangi lagi tetap beroperasi saat jam Malam, akan ditindak tegas," tandasnya.