Virus Corona di Pamekasan
Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Ledakan Angka Kelahiran di Pamekasan Madura
DPPA-KB Kabupaten Pamekasan memprediksi akan terjadi ledakan angka kelahiran, khususnya sembilan bulan sejak terjadi pandemi Covid-19
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Eben Haezer Panca
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
SURYA.co.id | PAMEKASAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPA-KB) Pamekasan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya ledakan angka kelahiran atau 'Baby Boom' di masa Pandemi Covid-19.
Kepala Bidang KB DPPA-KB Pamekasan, Soerjati mengatakan, mewabahnya Covid-19 ini memberikan dampak kurang baik terhadap pertumbuhan penduduk di Indonesia.
Utamanya dalam hal mengatur jarak kelahiran dan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Sehingga, pihaknya perlu mengantispasi sejak dini perihal prediksi akan terjadinya ledakan angka kelahiran di waktu sembilan bulan ke depan.
Soerjati menjelaskan, antisipasi yang dilakukan untuk menekan terjadinya ledakan angka kelahiran tersebut, yaitu gencar memberikan pelayanan metode penggunaan kontrasepsi jangka panjang yang diberikan kepada setiap pasangan keluarga di wilayah Pamekasan yang menjadi peserta KB.
"Kami gencar memberikan pelayanan itu agar setiap pasangan keluarga di kondisi Covid-19 seperti sekarang ini supaya tidak putus untuk tetap memakai kontrasepsi," kata Soerjati.
Selain itu, Soerjati mengaku di masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya sudah melakukan pelayanan kontrasepsi jangka panjang, dalam hal ini pelayanan kontrasepsi Implan dan IUD.
Harapan dilakukan pelayanan kontrasepsi ini, kata dia untuk mengantisipasi agar tidak banyak ibu hamil di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
"Pada 9-23 April 2020 kami telah melakukan pelayanan kontrasepsi itu. Ada sekitar 186 ibu yang kami layani. Insyallah akan mengurangi kejadian baby boom (ledakan angka kelahiran) di waktu sembilan bulan ke depan," harapnya.
Tidak hanya itu, Soerjati memprediksi, di tengah Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini banyak pasangan keluarga usia subur yang memilih berdiam diri di rumah atau di kamar saja.
Sehingga membuat pasangan keluarga di usia subur lebih intens bersama di dalam kamar dan bisa saja melakukan hubungan seksual.
"Mungkin saja pasangan usia subur saat ini kondisi orangnya negatif virus corona tapi istrinya positif, ya positif hamil," tutupnya.
• DPPA-KB Pamekasan: Stok Kondom dan Suntik KB Masih Aman Selama Pandemi Covid-19