Virus Corona di Tulungagung

Kronologi 17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Positif Sesuai Rapid Test Corona

Karyawan pabrik rokok Tulungagung reaktif sesuai rapid test Covid-19, terdiri 7 orang asal Tulungagung, 5 dari Kota Kediri dan 5 dari Kabupaten Kediri

Penulis: David Yohanes | Editor: Fatkhul Alami
Surabaya.Tribunnews.com/David Yohanes
Suasana pabrik rokok di Tulungagung. Sebanyak 17 karyawan pabrik rokok yang diketahui reaktif sesuai rapid test Covid-19, yakni terdiri dari 7 orang asal Tulungagung, 5 dari Kota Kediri dan 5 dari Kabupaten Kediri 

SURYA.co.id | TULUNGGUNG - Petugas Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung menemukan 17 karyawan sebuah pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel reaktif setelah jalani rapid test Covid-19 atau Corona, pada Sabtu (2/5/2020).

Para karyawan pabrik rokok yang diketahui reaktif sesuai rapid test Covid-19, yakni terdiri dari 7 orang asal Tulungagung, 5 dari Kota Kediri dan 5 dari Kabupaten Kediri.

Kronologi temuan para karyawan pabrik rokok reaktif Covid-19 bermula dari seorang karyawan dengan inisial H, diketahui sakit selama satu minggu.

H dirawat di Puskesmas Bangunjaya, salah satu fasilitas kehatan penyangga Covid-19, dengan gejala klinis yang mengarah pada infeksi virus Corona.

Pada tahap awal, dari 250 karyawan di blok pertama, 146 orang di antaranya hadir untuk ikut rapid test.

Hasilnya ada 17 orang yang dinyatakan reaktif (positif berdasar rapid test), dan langsung diminta untuk isolasi.

“Kalau dari prosentase tes awal ini, berarti kan angkanya mencapai 10 persen dari populasi,” terang Ketua Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung, Ana Saripah.

H diketahui sering naik bus antar jemput perusahaan, baik dengan teman satu blok maupun beda blok.

Masih menurut Ana, di blok lainnya ada sekitar 450 karyawan.

Semua akan dilakukan rapid test, karena ada riwayat kontak dengan H.

“Kami akan lakukan tracing (pelacakan) lanjutan untuk semua karyawan,” sambung Ana.

Bahkan pasien yang dinyatakan negatif saat rapid test, juga diminta melakukan isolasi mandiri.

Dikhawatirkan mereka dalam masa inkubasi, sehingga keberadaan virusnya belum bisa dideteksi.

Petugas Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung minta bantuan polisi, TNI dan aparat pemerintahan untuk membantu menghadirkan semua karyawan.

“Kami terkendala karena hari ini (Minggu) kan perusahaan libur. Tapi kami minta bantuan tiga pilar untuk menghadirkan mereka semua,” ujar Ana.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved