Virus Corona di Surabaya
UPDATE Klaster COVID-19 Pabrik Sampoerna Surabaya, Fakta Awal Karyawan Positif Corona Mengejutkan
Update klaster COVID-19 Pabrik Sampoerna Rungkut Surabaya dari hasil temuan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak 2 April 2020.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
"Jadi bukan perusahan yang melapor, tapi kami yang memanggil, kita yang menemukan," kata Fikser.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya itu pun memastikan dalam penanganan kasus di pabrik tersebut tidaklah terlambat.
Termasuk meminta data nama karyawan untuk dilakukan tracing kembali.
Manajemen Pabrik Sampoerna Surabaya sempat diminta isolasi karyawan

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan manajemen Pabrik Sampoerna Surabaya.
Komunikasi terus dilakukan hingga pada 26 April 2020 dilakukan pertemuan manajemen dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota.
"Karena ibu (Wali Kota Risma) juga menyarankan tolong Sampoerna tutup sementara dan minta supaya seluruh yang positif rapid test itu dimasukkan isolasi di hotel, dan dia (manajemen) menyanggupi," tutur Eddy.
Eddy menyebut, tanggal 27 April 2020, pihaknya kembali bertemu dengan manajemen.
Dalam pertemuan itu, kembali disampaikan, terkait isolasi bagi karyawan yang positif berdasarkan hasil rapid test.
Namun, pihak manajemen mengatakan, masih melakukan koordinasi dengan salah satu hotel untuk proses isolasi mandiri.
Begitu pula saat dirinya berkomunikasi keesokan harinya, ternyata pihak manajemen mengaku masih mematangkan persiapan.
"Tanggal 29 April 2020, kami telepon lagi akhirnya mereka, ya pak ini kami sudah mulai melakukan isolasi," kata Eddy.
Hasil swab 34 karyawan Pabrik Sampoerna Surabaya positif corona

Sementara itu, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengungkapkan hasil tracing klaster covid-19 pabrik rokok Sampoerna Kali Rungkut, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (1/5/2020) malam.
Pada konferensi pers yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut, Joni mengatakan bahwa hasil swab dari pekerja industri padat karya di Surabaya tersebut cukup mengejutkan.