Berita Gresik
Di Bawah Ancaman dan Takut Kehilangan Ibu, Bocah SMP Dipaksa Lakukan Hubungan Badan di Kandang Ayam
Korban mengaku dalam posisi sulit dan dilematis. Sugianto selalu mengancamnya. Ibu saya akan dibunuh kalau menolak.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID | GRESIK -
Wajah MD yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP di kawasan Gresik yang biasanya ceria berubah jadi pemurung. Sorot mata bocah yang kini tengah berbadan dua itu terlihat kosong saat duduk di samping ibunya, Itn (49).
Dia mengenakan kaos olah raga yang biasa dipakai untuk berolah raga di sekolah. Bocah di bawah umur itu menanggung beban yang sangat berat karena menjadi korban pemaksaan persetubuhan oleh tetangganya sendiri, Sugianto (50).
Korban yang seharusnya masih menikmati masa belajar dan main dengan usia sebayanya, dalam waktu dekat lagi atau sekitar dua bulan lagi akan dipanggil ibu. Mengingat orok yang dikandung sudah masuk usia 7 bulan. Ini akibat pemaksaan hubungan badan yang dilakukan Sugianto.
Perbuatan yang tak selayaknya dilakukan itu sudah berulang kali. Terkadang perbuatan keji itu berlangsung di kandang ayam yang berada di pinggir Jalan Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Gresik.
Aksi bejat itu pertama kali dilakukan awal Maret 2019. Hingga terbongkar pada pekan lalu, sehingga sudah berlangsung setahun lebih.
Korban yang ditemui di rumahnya, hanya terdiam. Ibunya yang mendampingi tak bisa menutupi raut wajah sedihnya. Beberapa kali menggelengkan kepalanya, seolah tak percaya sampai anaknya menjadi korban perzinahan.
Lantas Itn, ibu korban menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu. Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya. Bersama dengan istri Sugianto.
Korban diminta mengantar kue hajatan acara pernikahan ke rumah Sugianto. Dari situ, Sugianto berusaha melancarkan aksi bejatnya. Mulai diiming-imingi uang, hingga mengancam korban. Bocah tersebut tak bisa berbuat banyak.
Bapak dua anak itu memperlakukan aksi bejatnya di rumah MD sendiri. Satu pekan kemudian, Sugianto kembali ingin melampiaskan hasratnya. Lagi-lagi, pria beristri itu memberi uang sebesar Rp 100.000 sebagai uang tutup mulut. Sugianto juga mengancam. Korban juga diberi obat anti hamil.
Dalam waktu setahun, Sugianto sudah mencabuli korban sebanyak enam kali hingga akhirnya korban berbadan dua.
"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam. Padahal Sugianto itu masih saudara saya," kata Itn dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).
Ibu korban yang hanya sebagai ibu rumah tangga mengaku baru tahu jika anaknya hamil pada, Rabu (22/4/2020). Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar. Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.
Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit. Lantas Itn bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada diri korban yang dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.
"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh Sugianto. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," jelasnya.