Virus Corona di Bangkalan
Kadinkes Bangkalan : Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 Berbahaya Karena Menjadi Carrier
Aada yang sama sekali tidak memiliki gejala seperti demam tinggi, pilek, batuk, hingga sesak napas.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
Ia pulang dari Bangil, Pasuruan karena suaminya positif Covid-19 klaster pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Ia menjadi pasien ke-10 terkonfirmasi Covid-19 itu setelah Gugus Tugas Covid-19 menerima hasil Swab/PCR Litbangkes Jakarta, Kamis (30/4/2020) malam.
"(Ny JN) OTG, tadi malam dibawa ke RSUD Syamrabu," tutur pria yang akrab disapa Yoyok itu.
Karena itu, lanjut Yoyok, hal terpenting dalam upaya mencegah dan menekan angka penyebaran Covid-19 yakni dengan menerapkan social dan physical distancing secara maksimal.
"Jangan khawatir berlebihan, terpenting jangan bersentuhan fisik. Hindari bersalaman untuk sementara, apalagi dengan orang tidak kenal," imbaunya.
Mantan Kepala Puskesmas Blega itu menambahkan, tindakan tracing atau penelusuran terhadap semua orang yang pernah kontak dengan OTG akan menjadi lebih sulit.
"Menambah beban proses tracing. Semua yang pernah kontak dengan OTG itu harus ditelusuri, didata, serta dilakukan rapid test," pungkasnya.
Hingga Kamis (30/4/2020) malam Peta Sebaran Covid-19 Bangkalan menunjukkan penambahan dua kasus positif Covid-19 dari Kecamatan Kamal dan Arosbaya.
Total kini berjumlah 11 orang.
Orang Dalam Resiko (ODR) menunjukkan angka 17.826 jiwa, ODP sejumlah 718 jiwa, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sejumlah 7 orang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/sampel-darah-rapid-test-covid-19.jpg)