Berita Trenggalek
Kalap Karena Dicemooh, Warga Trenggalek Bunuh Tetangga di Hutan
Geram, pelaku pun menyerang korban dengan sabit yang ia bawa. Ia memukul korban dengan menggunakan bagian belakang sabit yang tumpul.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | TRENGGALEK - Seorang warga Desa Pakel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek membunuh tetangganya di area hutan gawang-gawang petak 38 G di wilayah RPH Kampak, Rabu (29/4/2020).
Dugaan sementara, pria bernama Supriyadi (55) itu emosi karena kerap dicemooh oleh korban, Katiran (49).
Mereka bertemu di hutan saat korban hendak pulang dari mencari rumput. Sementara pelaku di hutan untuk menggarap lahan.
Kapolsek Watulimo, AKP Suraji menjelaskan, korban dan pelaku tak sengaja bertemu saat itu.
"Antara korban dan pelaku sudah memiliki permasalahan. Antara keluarga korban dan pelaku sudah tidak berkomunikasi cukup lama meskipun rumahnya berdekatan, hanya sekitar 50 meter," kata Suraji.
Korban, kata Suraji, selama ini menuduh bahwa pelaku adalah orang yang membunuh sang ibu beberapa tahun lalu.
Kebenaranan soal tuduhan itu tak terbukti. Namun, hal tersebut menimbulkan dendam antara keluarga korban dan pelaku.
Pertemuan pelaku dan korban di hutan itu mengungkit cerita masa lalu. Suraji bilang, korban mencemooh tersangka dengan kalimat-kalimat yang tak enak didengar.
"Sehingga terjadi cekcok atau pertengkaran mulut," ungkapnya.
Geram, pelaku pun menyerang korban dengan sabit yang ia bawa. Ia memukul korban dengan menggunakan bagian belakang sabit yang tumpul.
Pukulan itu menyebabkan luka parah di kepala korban. Hingga korban pun meninggal dunia di tempat.
"Pelaku sempat bingung. Lalu membawa jenazah korban dan sepeda motornya ke dekat jurang yang ada di hutan situ," sambung Suraji.
Beberapa waktu setelah membunuh, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Watulimo. Polisi pun memproses perkara tersebut.
"Saat ini pelaku masih kami amankan di mapolsek," sambungnya.
Jenazah korban, kata Suraji, pertama kali ditemukan oleh kepala desa setempat dan keluarga yang mencari keberadaannya.
Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke RSUD dr Soedomo untuk diotopsi.
"Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan bukti-bukti. Untuk kasus ini, masih akan kami dalami lebih lanjut," pungkas Suraji.