Siapa Lekagak Telenggen? Pimpinan KKB Papua yang Beringas Serang Freeport, Pernah Tembak Kopassus
Siapa Sebenarnya Lekagak Telenggen? Pimpinan KKB Papua yang Beringas Serang PT Freeport Indonesia. Pernah Tembak Prajurit Kopassus
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Fasilitas umum juga menjadi sasaran kelompok ini. Mereka membakar bangunan di Blok A Kampung Opitawak pada tanggal 6 Maret, membakar Kantor Desa Opitawak pada tanggal 7 Maret, lalu membakar bangunan GKII Opitawak pada tanggal 13 Maret.

Berikutnya, pada tanggal 9 Maret KKB Papua terlibat baku tembak dengan pasukan Satgas Nemangkawi dan Brimob Satgas Aman Nusa di Kampung Utikini.
Puncak rangkaian kekerasan kelompok itu ketika menyerang pusat perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada tanggal 30 Maret yang mengakibatkan tertembaknya tiga karyawan PTFI, yaitu Graeme Thomas Wall, Ucok Simanungkalit, dan Jibril Bahar.
Graeme Thomas Wall adalah pekerja asal Selandia Baru. Warga negara asing yang bekerja di PTFI kurang lebih 16 tahun ini akhirnya meninggal dunia.
Pernah tembak prajurit Kopassus
Aksi teror KKB Papua Lekagak Telenggen yang cukup membekas adalah ia menembak mati seorang prajurit Kopassus.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw membenarkan telah terjadi baku tembak antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"Distrik Sugapa tadi siang informasinya ada kontak (senjata) tapi sampai sekarang kita agak kesulitan juga karena satgas ini bergerak dengan cepat untuk mengatasi KKB," ujarnya kepada Kompas.com (jaringan Surya.co.id), Selasa (17/12/2019) malam.
Menurut dia, hingga kini belum bisa dipastikan apakah jatuh korban tewas akibat kontak senjata tersebut.
Informasi awal ada 2 prajurit TNI terluka parah.
Yakni Lettu Inf Erizal Zuhri Sidabutar dan Serda Rizky.
Lettu Erizal yang merupakan anggota pasukan Kopassus TNI AD tewas karena luka tersebut.
Kapolda mengatakan kontak tembak yang menyebabkan adanya dua orang terluka pada Selasa (17/12/2019) sekitar pukul 15.30 WIT.
Dua anggota TNI itu tergabung dalam satgas penegakan hukum.
"Sampai sekarang kita belum dapat konfirmasi balik tentang semuanya," kata dia.