3 Fitnah Keji KKB Papua kepada TNI-Polri, Terbaru Dituduh Jadi Penyebab Penembakan Karyawan Freeport
Selain melakukan serangan fisik, KKB Papua juga sering menyerang TNI-Polri menggunakan fitnah dan propaganda. Berikut ulasannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Selain melakukan serangan fisik, kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua juga sering menyerang TNI-Polri menggunakan fitnah dan propaganda.
Fitnah keji KKB Papua itu tentu saja untuk merusak citra baik TNI-Polri di mata masyarakat, sehingga masyarakat berbalik mendukung KKB Papua.
KKB Papua pernah beberapa kali melancarkan fitnah dan propaganda demi tujuan tersebut.
Salah satunya yang terbaru adalah saat tragedi penembakan karyawan PT Freeport Indonesia.
Ketika TNI-Polri sudah hampir mengusut dan menindak kasus tersebut, tiba-tiba beredar video hoax yang menyebut seolah-olah penembakan itu disebabkan oleh TNI-Polri.
Polri menengarai beredarnya video penyerangan Freeport itu adalah cara licik KKB Papua dan simpatisannya untuk mengadu domba antara TNI dengan Polri.
Berikut rangkuman fitnah keji KKB Papua kepada TNI-Polri :
1. Penembakan Karyawan Freeport
Setelah aparat hampir mengusut tuntas kasus teror KKB Papua itu, kini malah beredar video hoax yang memfitnah TNI-Polri.
Video hoax tersebut menunjukkan penyerangan kantor PT Freeport Indonesia yang tidak sesuai fakta sebenarnya.
Padahal, sudah jelas-jelas aksi penembakan tersebut dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Abubakar Kogoya.
Polri menengarai beredarnya video penyerangan Freeport itu adalah cara licik KKB Papua dan simpatisannya untuk mengadu domba antara TNI dengan Polri.
Berikut ulasannya dirangkum Surya.co.id dari kantor berita Antara.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw akan memproses hukum siapapun pelaku penyebar berita bohong alias hoaks yang menuding aparat TNI-Polri berada di balik penembakan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.
"Saya memberi waktu 3 x 24 jam para pihak yang mengatakan kekerasan yang terjadi di Kuala Kencana itu dibuat oleh TNI dan Polri.