Virus Corona di Jawa Timur
Pandemi Covid-19, Kadishub Jatim: Hanya 10 Persen Bus AKDP dan AKAP yang Beroperasi, Itu pun Sepi
Adanya pandemi virus Corona, mobilitas masyarakat menurun drastis dan berdampak pada penurunan jumlah armada angkutan umum yang beroperasi
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Adanya pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat mobilitas masyarakat menurun drastis, sehingga ikut berdampak pada penurunan jumlah armada angkutan umum yang beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono mengungkapkan, saat ini hanya ada 10 persen bus yang beroperasi. Baik itu bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) maupun Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
"Kalau normal, AKDP yang beroperasi ada lebih dari 4000 armada. Lalu AKAP ada 2500 armada. Saat ini hanya 10 persen yang beroperasi," ucap Nyono, Rabu (22/4/2020) malam.
10 persen yang beroperasi itu pun, jelas Nyono sangat sepi penumpang.
"Jadi ini sangat memukul pengusaha juga, makanya kan dari ibu Gubernur ada bantalan sosial yang disiapkan," ucap Nyono.
Ia menjelaskan, saat ini ada 97 ribu pelaku transportasi angkutan darat yang disiapkan untuk mendapatkan bantuan sosial
"Tapi belum tahu yang mana yang dapat, karena harus di-crosscheck apakah semua sudah menerima dari pusat, sudah terima dari kabupaten, jangan sampai ada overlap (tumpang tindih)," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nyono menjelaskan, jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, rencananya akan ada sejumlah protokol yang akan dijalankan kepada para pengguna tranportasi umum.
"Intinya masih boleh jalan, tapi ada pembatasan penumpang 50 persen, melakukan cek suhu, ada surat keterangan. Kalau tidak memenuhi syarat itu ya dikembalikan atau disuruh pulang. Nanti kabupaten/kota yang menentukan check point nya," pungkasnya.