Virus Corona di Tulungagung

Mulai Malam Ini, Akses ke Desa Jabalsari Tulungagung Mulai Diberlakukan Karantina Wilayah

Pemerintah Kabupaten Tulungagung akhirnya memberilakukan karantina wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Salah satu jalan di Desa Jabalsari yang ditutup warga, Kamis (23/4/2020). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung akhirnya memberilakukan karantina wilayah di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol.

Menurut Sekrataris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Sukaji, karantina wilayah diberlakukan karena penyebaran virus Corona atau Covid-19 di desa ini sudah pada tahap mengkhawatirkan.

“Karena sudah mengkhawatirkan, perlu langkah pencegahan penyebaran. Sedapat mungkin warga diisolasi di desa,” terang Sukaji, Kamis (23/4/2020).

Sukaji menambahkan, mulai malam ini akses ke desa sudah mulai ditutup. Selama masa karantina wilayah, warga tetap bisa melakukan aktivitas, seperti pergi ke sawah.

Toko-toko juga tetap buka seperti biasa, untuk membantu mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Yang tidak boleh adalah, warga keluar dari wilayah desanya,” tegas Sukaji.

Warga yang terdampak selama karantina wilayah akan dicukupi oleh Pemkab Tulungagung. Mulai dari warga yang dinyatakan positif Covid-19 dan di tempat isolasi, serta para manula.

Diperkirakan karantina wilayah diberlakukan selama satu bulan ke depan.

“Pelaksanaannya terus akan dievaluasi dan diprediksi sekurangnya selama satu bulan,” sambung Sukaji.

Saat ini tim kesehatan RSUD dr Iskak dan Dinas Kesehatan telah melakukan rapid test kepada sekitar 600 warga.

Hasilnya ada 14 warga yang menunjukkan tanda positif, berdasar hasil rapid test itu.

Di desa ini ada sekitar 600 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk 7000 jiwa.

“Untuk anggaran karantina wilayah ini tidak dipatok, tapi menyesuaikan. Misalnya kurang, langsung kami tambah,” ujar Sukaji.

Pemkab tulungagung telah menganggarkan lebih dari Rp 100 miliar untuk penanganan Covid-19. Dana ini belum termasuk refocusing anggaran program-program yang terdampak pandemi virus Corona.

Sukaji memperkirakan, jika ditotal semuanya ada Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar dana siap digunakan untuk penanganan pandemi Corona.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved