Wawancara Eksklusif
Gubernur Khofifah jelang Pemberlakuan PSBB di 3 Daerah: Pemprov Jatim Siapkan Banyak Bantalan Sosial
Seperti apa skema perencanaan PSBB yang akan diterapkan di Jawa Timur, berikut wawancara ekslusif Surya.co.id dengan Gubernur Khofifah.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Perjuangan melawan pendemi covid-19 bukanlah hal yang mudah. Sejak ditemukan 6 orang kasus positif covid-19 di Jawa Timur pada tanggal 17 Maret 2020 lalu, kini kasus covid-19 Jatim terus berlipat.
Per Minggu (19/4/2020), jumlah kasus covid-19 di Jawa Timur mencapai 588 orang, dengan 56 korban jiwa.
Dari keseluruhan jumlah kasus tertinggi di Jawa Timur, Kota Surabaya menduduki daerah tertinggi kasus covid-19 dengan data terupdate Minggu mencapai 299 orang.
Per hari ini, Senin (20/4/2020), Gubernur Khofifah telah melayangkan surat pengajuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik kepada Kementerian Kesehatan.
Hal ini dilakukan guna mengupayakan yang terbaik agar bisa menghentikan mata rantai penyebaran virus corona SARS-CoV-2.
Seperti apa skema perencanaan PSBB yang akan diterapkan di Jawa Timur, berikut wawancara ekslusif Surya.co.id dengan Gubernur Khofifah:
Apa yang menjadikan alasan kuat bagi Jawa Timur untuk mengajukan PSBB di tiga daerah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik?
Pemprov Jawa Timur hari ini resmi mengajukan surat penetapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya meliputi tiga daerah yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.
Ada beberapa pertimbangan dari kondisi penyebaran covid-19 yang akhirnya membuat kami bersama jajaran kepala daerah yang terkait bersepakat untuk mengambil keputusan pengajuan PSBB.
Kondisi di Surabaya dari kajian epidemiologis menunjukkan kondisi yang memenuhi syarat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 dalam penerapan PSBB.
Yaitu adanya peningkatan jumlah kasus yang sangat signifikan, di Surabaya pernah bahkan doubling time, dan juga adanya transmisi lokal.
Selain itu kita juga dalam diskusi kemarin ada kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek keamanan.
Dalam pengajuanPSBB itu ada sistem scoringnya dalam kajian epidemiologisnya. Tanggal 11 April 2020 skornya Surabaya itu sudah 10, lalu tanggal 17 April 2020 skornya Sidoarjo sudah 10, dan tanggal 17 April 2020 Gresik sudah 9.
Untuk kawasan Surabaya memang menjadi wilayah tertinggi, mengapa yang diajukan adalah sebagai wilayah Kabupaten Sidoarjo dan sebagian Kabupaten Gresik?
Jadi kita ada dalam kajian epidemiologisnya. Kota Surabaya ini memiliki dua daerah yang erat sekali kaiatannya dan saling berkelindan baik secara ekonomi maupun pedagangan, yaitu dengan Sidoarjo dan Gresik.