Virus Corona di Probolinggo

Celengan Umrah Nenek Penjual Nasi Pecel di Probolinggo, Disumbangkan untuk Penanganan Corona

tabungan saya untuk bekal berangkat Umrah. Ini saya kumpulkan selama tiga tahun. Sepertinya dalam waktu dekat tidak mungkin ada Umrah.

Kompas.com
Nenek Sunarsih penjual nasi pecel saat menyumbangkan celengan Umrahnya kepada Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin di Pemkot Probolinggo. 

"Kami sangat terharu dengan sikap seorang anak kecil yang berhati besar yang ingin membantu penangan Virus Corona, tidak semua orang mampu berbuat seperti demikian," tuturnya.

Moch Hafidh ditemani ibunya saat menyerahkan tabungannya ke Polsek Dayeuhkolot, Polresta Bandung untuk membeli APD tenaga Medis.
Moch Hafidh ditemani ibunya saat menyerahkan tabungannya ke Polsek Dayeuhkolot, Polresta Bandung untuk membeli APD tenaga Medis. (Kompas.com)

Siswi SD di Sikka, Bongkar 3 Celengan untuk Beli APD

Kepedulian terhadap penanganan Covid-19, juga ditunjukkan Kanayah, seorang siswi sekolah dasar (SD) kelas 3 di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT. Ia rela menyumbangkan uang tabungannya kepada tenaga medis untuk membeli APD.

Sabtu, (18/4/2020), ia datang bersama ayahnya ke Caritas Keuskupan Maumere untuk menyerahkan 3 celengan berisikan uang tabungannya.

Setiba di Caritas Keuskupan Maumere, celengan Kanayah dipecah. Kemudian, uangnya dihitung. Dari 3 celengan itu nominal uangnya bervariasi. Ada pecahan Rp 1.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000. 

Setelah dihitung, uang tabungan dari tiga celengan jumlahnya Rp 741.500. 

"Saya sedih membaca berita di internet dan televisi, ada tenaga medis yang menangani pasien Virus Corona tanpa APD. Saya bayangkan, perawat dan dokter rentan tertular Virus Corona kalau tidak pakai APD. Apalagi saya dengar, petugas di sini masih kekurangan APD. Makanya saya terdorong untuk sumbangkan uang tabungan untuk para tenaga medis," ungkap Kanayah kepada sejumlah awak media, Sabtu siang. 

Kanayah mengaku, awalnya uang itu ditabung untuk beli koper mainan. Dengan mewabahnya Virus Corona, ia rela dan ikhlas menyumbangkan uang tabungan untuk beli APD para tenaga medis. 

Kanayah mengungkapkan, saat niatnya itu muncul, ia langsung menyampaikan kepada orang tuanya. Orang tuanya pun mendukung niat baik anaknya. 

Kanayah pun mengajak siswa-siswa lain di Kabupaten Sikka agar meyumbangkan uang jajan untuk orang-orang yang membutuhkan. 

"Mari kita saling berbagi kepada sesama. Membagi itu tidak harus dari kelebihan kita. Bisa juga berbagi dari kekurangan," ungkap Kanayah. 

Sementara itu, Robert, ayah Kanayah mengaku terharu dengan niat baik anaknya yang ikut menyumbangkan uang tabungan untuk beli APD tenaga medis di Sikka. Niatnya itu spontan muncul setelah menonton berita di televisi dan membaca berita di internet. 

Awalnya, ia bersama sang istri mengaku kaget mendengar penyampaian dari sang anak perempuannya itu.

"Kami terharu sekali. Selama ini, dia selalu minta kami untuk segera mengantarkan uang ini ke sini. Makanya, hari ini saya antar dia ke sini," ujar Robert. 

Kanayah ditemani ayahnya Robert menyerahkan tiga celengan ke Caritas Keuskupan Maumere untuk membeli APD tenaga Medis.
Kanayah ditemani ayahnya Robert menyerahkan tiga celengan ke Caritas Keuskupan Maumere untuk membeli APD tenaga Medis. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nenek Penjual Nasi Pecel Sumbangkan Celengan untuk Umrah Bantu Penanganan Covid-19" "Kisah Bocah 9 Tahun Sumbangkan Tabungannya untuk APD Petugas Medis" dan "Cerita Siswi SD di Sikka Bongkar 3 Celengan untuk Beli APD Tenaga Medis" dan "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved