Pelanggan PLN 900 VA & 1300 VA Berpeluang Dapat Diskon, Saat Ini Sedang Dikaji Manajemen PLN
Setelah memberi token gratis pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen 900 VA akibat virus Corona ( COVID-19), PLN juga bahas diskon pelanggan mampu.
SURYA.CO.ID - Setelah memberikan token gratis kepada pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen kepada pelanggan 900 VA Subsidi akibat dampak pandemi virus corona ( COVID-19), PLN sedang membahas kebijakan baru.
Sebelumnya, pelanggan PLN 450 VA diberi token gratis dan R1 900 VA diberi diskon 50 persen selama 3 bulan, mulai April 2020.
Kebijakan baru tersebut adalah kemungkinan pemberian diskon kepada pelanggan berstatus mampu untuk kategori tegangan 900 VA dan 1300 VA Nonsubsidi.
Hal itu setelah mengemuka desakan pemberian diskon kepada pelanggan PLN nonsubsidi tegangan 900 VA dan 1300 VA.
Usulan diskon listrik pelanggan 1.300 VA dan 900 VA Nonsubsidi kini terus dikaji manajemen PLN.

Melansir dari Kompas TV, rencana memberikan keringanan untuk pelanggan PLN 900 VA Nonsubsidi dan 1.300 VA diungkapkan oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini.
“Kami terus memonitor pelanggan rentan yang menggunakan listrik golongan 900 VA Nonsubsidi dan 1.300 VA,” kata Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan DPR RI.
Lebih lanjut, Zulkifli menyebut, rata-rata biaya tagihan listrik yang dibayar oleh pelanggan golongan 900 VA nonsubsidi sebesar Rp190.000 per bulan.
Sedangkan biaya tagihan listrik pelanggan golongan 1.300 VA rata-rata mencapai Rp450.000 per bulan.
PLN pun baru bisa memperoleh gambaran mengenai pelanggan-pelanggan mana saja yang akhirnya terdampak Covid-19 pada 20 April.
Pasalnya, tanggal 20 di setiap bulan merupakan batas akhir pembayaran tagihan listrik PLN.
“Kalau sudah 20 April kita bisa tahu berapa banyak pelanggan 900 VA dan 1.300 VA yang betul-betul kesulitan membayar listrik.
Nanti akan kami bagikan datanya,” ujar Zulkifli.
Data tersebut nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan bagi PLN yang tentunya berkoordinasi dengan pemerintah untuk kelanjutan kebijakan keringanan tarif listrik.
Namun demikian, Zulkifli mengakui kondisi saat ini belum memungkinkan bagi PLN untuk memperluas insentif tarif listrik dalam skala besar dengan menyasar pelanggan sektor bisnis dan industri.