Patung di Kelenteng Tuban Runtuh

UPDATE Fakta Patung Raksasa di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Runtuh, Tak Punya Izin & Kata Ketua DPRD

Berikut update fakta terbaru patung raksasa di Klenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Kong Co Kwan Sing Tee Koen tiba-tiba runtuh menyisakan kerangka

ISTIMEWA
Patung Raksasa di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Runtuh 

SURYA.co.id - Simak update fakta terbaru tentang patung raksasa di Klenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, yang tiba-tiba runtuh menyisakan kerangka.

Fakta terbaru menyebutkan kalau pendirian patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen itu masih bermasalah dan belum ada izin pembangunan.

Lalu, fakta terbaru lainnya adalah tanggapan Ketua DPRD Kabupaten Tuban, HM Miyadi.

Miyadi menyebut kalau patung raksasa Kong Co Kwan Sing Tee Koen sempat menjadi polemik dan kontroversi.

Berikut update fakta terbaru tentang patung raksasa di Klenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban yang tiba-tiba runtuh.

1. Ternyata Belum Kantongi Izin Pembangunan

Kabid Perizinan Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja Kabupaten Tuban, Judhi Tresna mengatakan jika pendirian patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen bermasalah.

Patung dewa setinggi 30 meter itu kembali menjadi perbincangan setelah runtuh, Kamis (16/4/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.

"Belum ada izin pembangunan," kata Judhi dikonfirmasi terkait perizinan patung, Jumat (17/4/2020).

Dia menjelaskan, patung jenderal perang tersebut belum mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB) meski sudah tegak berdiri.

Dari dulu selama pengajuan proses izin yang diperkirakan tahun 2015-2016, pihaknya selalu menolak memberikan lampu hijau perizinan.

Sebab, masalah kepengurusan kelenteng masih belum beres sampai sekarang.

"Kita kembalikan dokumen izinnya, karena kepengurusan bermasalah atau status quo," ujarnya.

Disinggung bagaimana jika patung akan didirikan kembali, Judhi menjawab jika semua proses perizinan harus sesuai dengan prosedur yang ada.

Namun, lagi-lagi masalahnya yaitu legalitas kepengurusan kelenteng yang masih menjadi pertanyaan.

"Masalahnya sampai kini legalitas kepengurusan TITD Kwan Sing Bio belum beres, jadi itu menjadi kendala untuk mengeluarkan IMB," pungkas Judhi.

2. Tanggapan ketua DPRD Kabupaten Tuban

Ketua DPRD Kabupaten Tuban, HM Miyadi menanggapi runtuhnya patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Kamis (16/4/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.

Politisi PKB itu bahkan merespon pedas keberadaan patung setinggi 30 meter tersebut.

Pasalnya, patung senilai Rp 2,5 miliar yang berdiri tegak menghadap laut itu tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

"Patung itu sempat jadi polemik, kontroversi, karena tidak mengantongi IMB," kata Miyadi kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).

Dengan adanya kejadian ini, Miyadi berharap agar pihak Kelenteng tidak memaksakan kehendak untuk merencanakan membangun patung kembali. Sebab, jika dipaksa akan ada penolakan masyarakat dan sejumlah efek lainnya.

Bahkan, jika Kelenteng memaksa mengurus izin pembangunannya sekalipun, DPRD akan mendorong untuk tidak diterbitkan. Meski urusan perizinan kewenangan Pemerintah Daerah.

Sekretaris DPC PKB Tuban itu juga meminta, agar runtuhnya patung Kong Co ini jangan diseret ke isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA).

"Saya mendorong untuk izin tidak dikeluarkan, patung runtuh jangan dikaitkan SARA," pungkasnya.

3. Belum Terpikir Bangun Kembali

Ketua Umum Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, Gunawan Putra Wirawan, menanggapi kabar pembangunan patung Dewa Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang runtuh, Kamis (16/4/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurutnya, sampai saat ini belum terpikirkan untuk membangun kembali patung dewa setinggi 30 meter tersebut.

"Belum, belum terpikir untuk membangun kembali patung Kong Co yang runtuh," kata Gunawan dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020).

Dia menyatakan, untuk membangun kembali patung tersebut, diperlukan koordinasi dengan semua pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio.

Sedangkan untuk saat ini sedang wabah virus corona atau covid-19, jadi aktivitas untuk bertemu memang terkendala.

Sehingga jika disinggung patung yang runtuh akan segera dibangun, maka jawabannya belum ada pembicaraan.

"Belum ada pembicaraan tentang rencana pembangunan patung Kong Co, ini saja saya di rumah karena pandemi corona," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono menyatakan, polisi sedang melakukan penyelidikan atas runtuhnya patung dewa dan telah memasang garis polisi.

Perwira menengah itu menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pengurus kelenteng, patung runtuh bisa jadi disebabkan angin dan cuaca panas hujan, sehingga material patung rontok.

Selain itu juga bisa jadi dikarenakan konstruksi bangunan yang kurang bagus.

"Kalau keterangan pengurus kelenteng bisa jadi disebabkan angin dan cuaca panas hujan. Tetapi masih kita lidik, tidak ada korban jiwa," pungkasnya.

Sekadar diketahui, patung tersebut dibangun menghabiskan biaya Rp 2,5 miliar yang berasal dari donatur Surabaya.

Patung diresmikan Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan di tahun 2017.

Saat ini akses masuk menuju lokasi masih ditutup oleh pengurus Kelenteng, terlihat gerbang masuk Kelenteng Kwan Sing Bio ditutup rapat.

4. Penilik Ungkap Firasat

Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang berada di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, runtuh pada Kamis (16/4/2020).

Pihak Kelenteng pun mengungkapkan firasat atas runtuhnya patung dewa setinggi 30 meter tersebut.

Seperti yang disampaikan Ketua Penilik TITD Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, menurutnya firasat kejadian yang menimpa di klenteng Kwan Sing Bio adalah faktor alam udara, perubahan cuaca panas sekali dan angin kencang yang menjadikan bencana.

Musibah ini adalah murni peristiwa tanpa adanya campur tangan pihak-pihak lain, ini benar-benar di luar dugaan kemampuan manusia.

"Ini murni kejadian alam, hanya beberapa detik saja sudah bisa meruntuhkan patung yang kini tinggal kerangka. Semoga membawa hikmah," ujar Alim kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).

Dijelaskannya, pengorbanan runtuhan casing (selubung, red) baju kebesaran Dewa Kong Co ini akan membawa pertanda bahwa wabah virus Corona atau Covid-19 akan sirna di negara Indonesia.

Semua rakyata diharapkan agar lebih waspada menjaga penyebaran penularan Covid-19, demi menuju Indonesia yang sehat terbebas dari virus mematikan ini.

"Semoga patung bangkit kembali dengan casing baru dan semua bebas Corona, serta ekonomi kembali lancar," pungkasnya.

Seperti diketahui, patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Kabupaten Tuban tiba-tiba rontok menyisakan kerangka pada Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Detik-detik patung Dewa Kong Co rontok juga terekam video amatir dan viral di FB ( Facebook) dan WhatsApp (WA).

Kronologi lengkap dan penyebab patung dewa berukuran raksasa di Kelenteng Kwan Sing Bio, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) runtuh diungkap saksi mata dan polisi.

Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu, runtuh,  Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Ada seperti suara angin, tiba-tiba langsung brughhh, seperti pesawat jatuh," kata Endang (59), warga Kelurahan Latsari, Tuban, kepada Surya.co.id saat menceritakan bangunan patung Kong Co roboh.

Dijelaskan saksi lain, Jaman (55), saat itu memang tidak ada tanda apa-apa, patung dewa tiba-tiba saja runtuh.

Meski demikian, material patung yang roboh tidak sampai menimpa permukiman warga sekitar.

"Patung runtuh di dalam kelenteng saja, tidak sampai menimpa rumah warga," ujar Jaman yang tinggal di belakang kelenteng.

Apakah sebab patung setinggi 30 meter Dewa Kong Co Kwang Sing Tee Koen di Tuban roboh karena cuaca?

Menurut keterangan saksi, patung tersebut runtuh karena ada angin kencang.

Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan atas robohnya patung tersebut.

Petugas juga telah memasang garis polisi di sekitar patung.

"Kita masih lidik, kita pasang garis polisi di lokasi," ujar Ruruh didampingi Kasat Reskrim, AKP Yoan Septi Hendri.

Perwira menengah itu menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pengurus kelenteng, robohnya patung bisa jadi disebabkan angin dan cuaca panas hujan, sehingga material patung rontok.

"Kalau keterangan pengurus kelenteng bisa jadi disebabkan angin dan cuaca panas hujan. Tetapi masih kita lidik, tidak ada korban jiwa," ujar dia.

4 FAKTA Terbaru Video Patung Dewa Kong Co di Tuban Rontok, Tak Kantongi IMB hingga Diselidiki Polisi
4 FAKTA Terbaru Video Patung Dewa Kong Co di Tuban Rontok, Tak Kantongi IMB hingga Diselidiki Polisi (Tangkapan Layar)

Ketua Umum TITD Kwan Sing Bio Tuban, Gunawan Putra Wirawan mengatakan, patung dewa yang runtuh itu murni peristiwa atau kejadian alam.

Tidak ada intrik atau sabotase yang dilakukan oleh pihak manapun atas runtuhnya patung tersebut.

"Ini murni kejadian alam, tidak ada sabotase apapun.

Tolong jangan diperkeruh ya, agar suasana tetap kondusif," ujarnya melalui panggilan seluler.(*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved