Fakta Tak Terduga Mata-mata KKB Papua di Freeport, Berpangkat Komandan & Bantu Lekagak Telenggen
Terungkap Fakta Tak Terduga Mata-mata KKB Papua di Freeport, Ternyata Berpangkat Komandan dan Pernah Bantu Lekagak Telenggen.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
TK diketahui merupakan komandan lapangan dari kelompok KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw memastikan salah satu anggota KKB Papua yang ditembak mati oleh aparat gabungan TNI-Polri di salah satu kamp Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika merupakan eksekutor utama yang menembak mati pekerja PT Freeport Indonesia.
"Dari hasil upaya penegakkan hukum yang kami lakukan, saudara TK yang merupakan eksekutor terhadap saudara Graeme Thomas Wall akhirnya bisa juga dilumpuhkan oleh aparat satuan tugas kita," kata Irjen Waterpauw di Timika, Rabu (15/4/2020).
Kapolda menegaskan jajarannya dibantu TNI terus melakukan upaya-upaya penegakkan hukum terhadap KKB Papua yang selalu membuat teror dan aksi kekerasan di sejumlah wilayah di Papua, termasuk di Mimika.
Upaya penegakan hukum yang sama juga diberlakukan kepada pihak-pihak yang selama ini mendukung aktivitas KKB Papua.
Salah satu yang ditangkap aparat saat penyergapan KKB Papua di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika itu yakni Ivan Sambom yang sehari-hari bekerja sebagai petugas pengamanan internal (security) Kantor OB 1 PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana.
Kapolda mengatakan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan diketahui yang bersangkutan memiliki hubungan dengan KKB Papua.
"Dia mendapatkan berbagai data kemudian data tersebut dilempar ke saudaranya yang berada di Vanuatu.
Lalu dari Vanuatu data itu dikirim lagi ke seorang perempuan yang berada di Australia" jelas Irjen Waterpauw.
Dari sejumlah tindakan penegakan hukum terhadap KKB Papua yang dilakukan di wilayah Mimika, aparat juga berhasil mengamankan beberapa pucuk senjata api beserta amunisinya.
Beberapa pucuk senpi tersebut diketahui merupakan hasil jarahan atau rampasan dari aparat keamanan di beberapa wilayah pedalaman Papua.
"Senjata-senjata itu sudah bisa diambil kembali oleh kami. Kami akan terus melanjutkan upaya-upaya untuk menghentikan gerakan dari kelompok bersenjata ini," tegas Irjen Waterpauw.
Sehubungan dengan itu, TNI dan Polri akan membatasi bahkan menghentikan warga yang akan keluar masuk ke area PT Freeport Indonesia.
Terutama jika warga yang hendak keluar masuk itu diduga memasok bahan makanan kepada KKB Papua atau menjadi pemberi petunjuk kepada kelompok bersenjata tersebut.(*)