Virus Corona di Madiun
Baru Setengah Hari Buka, Dapur Umum untuk Warga Terdampak Covid-19 Sudah Ditutup
Baru dibuka setengah hari, dapur umum yang dibuka di halaman rusunawa di Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, langsung ditutup
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id|MADIUN - Baru dibuka setengah hari, dapur umum yang dibuka di halaman rusunawa di Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, langsung ditutup pada Jumat (17/4/2020) sore.
Dapur umum ini didirikan oleh Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Madiun untuk memasak makanan bagi warga yang tinggal di rusunawa dan warga di Kabupaten Madiun yang terdampak wabah Covid-19.
Pantauan di lokasi, sebuah truk dapur umum milik dinsos didirikan di lokasi untuk memasak. Sejumlah sukarelawan dari Tagana tampak memasak nasi serta lauk di lokasi.
Setelah seluruh bahan makanan dimasak di dapur umum. Para relawan membungkus nasi beserta lauknya di tenda yang sudah berdiri di lokasi.
Namun, aktivitas tersebut hanya terlihat hingga sore.
Setelah Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto ; Dandim 0803 Madiun, Letkol Czi. Nur Alam Sucipto ; dan Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto meninjau lokasi dapur umum dan membagikan makanan, seluruh perlengkapan masak di dapur umum diangkut lagi.
Setelah seluruh perlengkapan memasak dibersihkan, relawan Tagana kemudian menyimpan kembali seluruh perlengkapan dapur umum ke dalam truk dapur umum.
Koordinator Tagana Kabupaten Madiun, Nanang Wahyudi, ketika dikonfirmasi mengatakan pada hari itu mereka memasak satu kali saja untuk makan malam. Timnya membuat sekitar 500 nasi bungkus dengan lauk tempe goreng sarden, telur bumbu Bali, serta tumis kacang panjang dan buncis,
"Untuk hari ini (Jumat), kami membuat 500 bungkus saja. Tadi pagi kami tidak masak. Masak cuma siang ini," ujarnya.
Nanang menyampaikan seluruh perlengkapan dapur umum sudah dibersihkan dan dikemasi, karena kegiatan dapur umum sudah selesai. Sedangkan untuk kegiatan memasak di dapur umum pada hari berikutnya masih menunggu instruksi.
"Untuk kegiatan hari selanjutnya belum tahu. Karena memang belum ada instruksi. Kami menunggu instruksi dari pemerintah," katanya.
Seorang penghuni Rusunawa Desa Kaligunting, Kholiq (35) mengaku mendapatkan dua bungkus makanan dari dapur umum. Meski demikian, ia mengaku berterimakasih karena bisa sedikit berhemat.
Sebab, pada masa pandemi ini penghasilannya sebagai pedagang aksesoris turun drastis. Jika biasanya ia bisa mendapat pendapatan kotor Rp 200 ribu per hari, kini ia hanya mendapatkan Rp 100 ribu per hari.
"Saya baru sekali ini dapat nasi bungkus. Ini dapat dua bungkus nasi. Tadi mau dikasih tiga, tapi kebetulan habis makan jadi dua bungkus saja," kata ayah dua anak ini.
Dia berharap pemberian bantuan berupa nasi bungkus ini bisa berlanjut selama masa wabah Corona. Sebab, pembagian nasi bungkus ini cukup meringankan beban masyarakat.