Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya & Jatim Kamis 16 April: 499 Positif COVID-19, 244 Orang di Surabaya

Simak Update virus Corona di Surabaya dan sejumlah wilayah di Jawa Timur pada hari ini, Kamis (16/4/2020) siang.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
lawancovid-19.surabaya.go.id
Peta sebaran Virus Corona di Surabaya, Kamis 16 April 2020 jam 14.00 

SURYA.CO.ID - Simak Update virus Corona di Surabaya dan sejumlah wilayah di Jawa Timur pada hari ini, Kamis (16/4/2020) siang.

Menilik laman lawancovid-19.surabaya.go.id, jumlah kasus positif COVID-19 di Surabaya mencapai 244 pasien.

Dengan rincian, 42 orang di Surabaya Barat, 21 orang dari Surabaya Pusat, terbanyak di Surabaya Timur sebanyak 74 pasien. 

Sedangkan Surabaya Selatan sebanyak 66 orang, dan 41 pasien di Surabaya Utara.

Berikut update virus corona di Surabaya dan Jatim selengkapnya.

1. Update Virus Corona di Surabaya

Persebaran Covid-19 di Surabaya Kamis (16/4/2020) pagi
Persebaran Covid-19 di Surabaya Kamis (16/4/2020) pagi (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Di Surabaya, pasien positif COVID-19 mencapai 244 kasus dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah PDP di Surabaya mencapai 585 orang. Sedangkan ODP mencapai 1560 orang.

Surabaya Timur menjadi wilayah dengan paparan Covid-19 tertinggi dengan pasien terkonfirmasi mencapai 74 orang.

Sementara PDP 126 dan ODP 465 orang.

Kemudian di Surabaya Selatan pasien positif Covid-19 mencapai 66 orang, sementara ODP 469 dan PDP 157.

Surabaya Barat menjadi wilayah di Surabaya dengan paparan Covid-19 tertinggi ketiga dengan rincian, 145 PDP, 328 ODP, dan 42 positif Covid-19.

Adapun Surabaya Selatan juga tak jauh berbeda dengan Surabaya Barat dengan pasien positif Covid-19 mencapai 41 orang.

Sementara PDP mencapai 95 dan ODP 146.

Hingga kini, Surabaya Pusat masih menjadi wilayah dengan paparan COvid-19 terendah dengan rincian, 152 ODP, 62 PDP, dan 21 positif Covid-19.

Kendati menjadi wilayah paparan Covid-19 tertinggi di Jawa Timur, Surabaya juga menyumbang pasien sembuh terbanyak.

Kini, pasien sembuh di Surabaya mencapai 40 orang, sementara 24 orang dilaporkan meninggal.

2. Update Virus Corona di Jawa Timur

Peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur Kamis (16/4/2020)
Peta persebaran Covid-19 di Jawa Timur Kamis (16/4/2020) (infocovid.jatimprov.go.id)

Menilik laman infocovid19.jatimprov.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Timur kini mencapai 499 pasien.

Dengan rincian, sembuh 86 orang, dirawat 367 pasien, dan meninggal 46 orang.

Sementara ODP dan PDP di Jawa Timur juga terus bertambah dan mencapai 15.328 ODP dan 1.621 PDP.

3. Dampak Pandemi COVID-19 di Madiun

Peternak ayam di Kabupaten Madiun, membagikan ribuan ayam potong gratis ke warga di sejumlah titik, Kamis (16/4/2020).

Ayam yang diberikan itu lantaran harga di kandang turun drastis cuma Rp 6.000/kg.

"Kami benar-benar resah dan sudah tidak mampu lagi produksi kalau harga seperti sekarang," kata Yusak Dwi Prasetyo, pemilik peternakan Anugerah Farm Madiun.

Ayam yang diberikan itu dibagi oleh Yusak di delapan titik.

"Dari pada mati di kandang, lebih baik dibagikan ke masyarakat untuk dikonsumsi. Kami tidak mampu beli pakan," sambungnya.

Ia mengaku, harga Rp 6.000/kg, para peternak termasuk dirinya mengalami kerugian mencapai miliaran.

"Kerugian mencapai miliaran, dengan HPP Rp 17.000, sedangkan harga sekarang Rp 6.000/kg, bisa dihitung sendiri kalau kami produksi Rp 15.000 per periode," katanya.

Harga ayam potong mulai menurun sudah terjadi setelah Lebaran 2019, hingga terakhir puncaknya pada bulan ini Rp 6.000/kg.

Kondisi harga seperti sekarang, banyak peternak ayam yang gulung tikar. Untuk mencapai berat 2 kg, seekor ayam bisa menghabiskan 3 kg pakan.

"Kalau harga pakan Rp 6.000 hingga Rp 7.000/kg mereka makan 3 kg, dijual dengan harga Rp 6.000 kan rugi," jelasnya.

Padahal, pemerintah pada Desember 2019, sudah menetapkan HPP ayam potong Rp 17.000/kg. Faktanya harga ayam potong jauh dari HPP tersebut, bahkan kini turun hingga Rp 6.000/kg.

"Kalau ini karena serapan atau daya beli turun, saya pikir tidak, karena masyarakat masih membeli daging ayam di pasar dengan harga di atas Rp 20.000/kg," imbuhnya.

Dia berharap, keluhan mereka ini dapat didengar oleh pemerintah, sehingga ada solusi yang bisa menyelamatkan para peternak ayam.

Pantauan di lokasi, tampak warga yang berada di Pasar Dungus berebut mengambil ratusan ekor ayam potong yang dibawa menggunakan empat mobil pikap.

4. Wacana PSBB di Surabaya

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan saat meninjau persiapan penutupan jalan Tunjungan sebagai upaya Physical Distancing, Jumat (27/3/2020).
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Budi Indra Dermawan saat meninjau persiapan penutupan jalan Tunjungan sebagai upaya Physical Distancing, Jumat (27/3/2020). (surya.co.id/firman rachmanuddin)

Sementara itu, menyikapi tentang angka positif virus Corona atau Covid-19 di Surabaya yang terus meningkat, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Muhammad Fikser mengatakan bahwa pembahasan PSBB yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 masih dalam tahap pengkajian.

"Sampai sekarang masih belum diajukan yah. Belum ada tindak lanjut dari pembahasan kemarin. Masih dalam batas kajian itu belum sampai ke pengajuan," kata dia saat dihubungi, Selasa (14/4/2020) kemarin.

Kata Fikser, saat ini Tim Gugus Tugas dan Pemkot Surabaya masih mempertimbangkan banyak hal. Satu di antaranya adalah memikirkan beberapa kawasan lokal di Surabaya yang melakukan penutupan wilayah secara mandiri.

"Teman-teman sedang fokus penguatan. Jadi di Surabaya ada wilayah-wilayah yang sudah di-lock (dikunci). Artinya dikunci, karena ada beberapa catatan riwayat kasus di situ," terang Fikser.

Lebih lanjut menindak lanjuti angka positif virus Corona atau Covid-19 yang terus bertambah di Surabaya, saat ini Tim Gugus Tugas Pemkot Surabaya sedang gencar melakukan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Pemprov Jatim dan Dinas Kesehatan.

Dengan begitu, terkait PSBB sudah sering menjadi pembahasan di antara Tim Gugus Tugas ketiganya.

"Pembahasan sudah pasti ada. Tapi di internal pemkot belum dibahas ke arah situ (PSBB)," ujarnya.

Menyikapi peningkatan kasus positif di Surabaya yang terus bertambah, ujar Fikser, para pasien tersebut sebelumnya adalah mereka yang sudah diawasi. Ia menampik kasus itu muncul secara tiba-tiba.

"Yang terkonfirmasi itu mereka sudah diawasi mulai dari ODP jadi PDP ya. Para terkonfirmasi itu jalannya dari sana. Artinya itu bukan kasus baru yang tiba-tiba dari luar lalu masuk terus ketahuan gitu, tidak," jelas dia.

Fikser menambahkan, jika nanti Pemkot Surabaya sudah memiliki rencana menerapkan PSBB, pihaknya akan segera mengkonfirmasi kabar terbaru tersebut.

"Jadi nanti kalau sudah ada rencana ke sana pastinya segera saya infokan," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved