Mata-mata KKB Papua di Freeport Ditangkap, Jabatannya Tinggi di KNPB, Orang Kogoya Cs

Mata-mata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyamar bekerja di PT Freeport Indonesia akhirnya ditangkap pasukan TNI-Polri.

Editor: Tri Mulyono
ANTARA/HO/Dok Satgas Humas Ops Nemangkawi
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw bersama jajaran terkait melihat barang bukti yang diamankan dalam penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, di Mako Brimob Papua, Kamis (16/4/2020). Pasukan TNI Polri juga berhasil menangkap mata-mata KKB Papua di Freeport. 

SURYA.Co.ID, JAKARTA - Mata-mata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyamar bekerja di PT Freeport Indonesia akhirnya ditangkap pasukan TNI-Polri.

Jabatan mata-mata KKB Papua bernama Indius Sambom alias Ivan Sambom itu cukup tinggi di Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Timika.

Ia sering memasok informasi kepada para pimpinan KKB Papua dan membikin propaganda di Facebook (FB).

Penembak Jitu KKB Papua dan 6 Anggota Lain Tewas Selama Operasi TNI-Polri, Ini Identitasnya

KKB Papua Eksekutor Karyawan Freeport Sudah Ditembak Mati TNI-Polri, Berikut Update Fakta Terbarunya

Alasan KKB Papua Tembaki Kendaraan Freeport Diduga Balas Dendam, TNI-Polri Lebih Gencar Memburu

KKB Papua Tak Puas Tembaki Karyawan Freeport, Kini Konvoi Kendaraan Juga Diserang, ini Kronologinya

Sang mata-mata KKB Papua mengaku berperan sebagai pemberi informasi atau mata-mata bagi kelompok Tentara Pembebasan Nasional-Oraganisasi Papua Merdeka‎ atau TPN-OPM.

"Ivan Sambom ini selain ‎mata-mata TPN-OPM, merangkap pula sebagai pegawai security PT Freeport Indonesia," ujar Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam keterangannya, Kamis (16/4/2020).

Diungkap Paulus, Ivan Sambom mengakui beberapa kali memberikan informasi kepada KKB pimpinan Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau terkait informasi pergeseran pasukan maupun melaporkan update situasi posisi aparat keamanan.

"Dari hasil penyelidikan ditemukan fakta bahwa Ivan Sambom juga mengaku sebagai komandan Logistik TPN OPM," ungkap Paulus.

Ini sesuai dengan keterangan Ivan yang menyatakan memberi fasilitas tempat tinggal dan bahan makanan terhadap kelompok Abubakar Kogoya sebelum dilakukan penindakan oleh petugas.

Abubakar Kogoya dan kelompoknya merupakan oknum TPN-OPM yang ikut terlibat atas penyerangan di Kuala Kencana sehingga menyebabkan tiga karyawan PT Freeport Indonesia tertembak pada 30 Maret 2020.

Ketiga korban itu yakni satu orang Warga Negara Asing asal Selandia Baru meninggal dunia serta dua orang karyawan lainnya mengalami luka serius akibat tembakan.

Selain itu, Ivan Sambom juga kerap membuat postingan yang mendukung gerakan Papua merdeka.

Ini diketahui dari akun facebook yang dimilikinya.

"Ivan Sambom juga beberapa kali membagikan postingan yang memperlihatkan adanya statement dari Sebby Sambom dan Veronica Koman yang menyerukan gerakan kemerdekaan Papua dari NKRI," kata Paulus.

KKB pimpinan Joni Botak

Kepolisian sudah medeteksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan terhadap karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gedung perkantoran PTFI, Kuala Kencana, Timika, Papua diketahui, Senin (30/3/2020).

Diketahui akibat aksi penembakan yang dilakukan KKB tersebut, 3 karyawan PTFI mengalami luka tembak.

Polisi menyebut para pelaku adalah Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Joni Botak.

“Pelaku penyerangan di Kuala Kencana adalah KKB pimpinan Joni Botak. Mereka kini sedang dikejar,” kata Kapolres Mimika AKBP IG G Era Adhinata, Senin (30/3/2020) sore.

Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan penyerangan dan penembakan terhadap karyawan Freeport datang dari arah hutan di sekitar lokasi Kuala Kencana.

”KKB itu beranggotakan lebih dari delapan orang, datang dari arah hutan menggunakan senjata laras panjang,”ucapnya.

Aksi penyerangan itu mengakibatkan 3 orang tertembak, satu diantaranya pekerja warga asing.

”WNA asal New Zealand namanya Graeme Thomas Wall akhirnya meninggal dunia dan dua korban lainnya Jibril M A Bahar dan Ucok Simanungkalit terluka akibat kena serpihan peluru," katanya.

Menurut saksi, kelompok itu membawa senjata api laras panjang saat masuk lokasi kejadian.

”Ada saksi yang melihat mereka menenteng senjata laras panjang. Saat itu ada enam aparat keamanan yang bertugas dan langsung melakukan upaya pencegahan, sehingga KKB tidak bisa masuk di daerah Gedung Perkantoran,” kata Kapolres.

Setelah melancarkan aksinya, kelompok itu melarikan diri dan kenabali masuk ke dalam hutan disekitar Kuala Kencana.

“Hutan di sekitar Kuala Kencana tembus ke Arwanop Tembagapura, kami masih kejar mereka,” kata Kapolres.

Berikut identitas 3 korban penyerangan KKB Kelompok Kriminal Bersenjata;

1. Graeme Thomas Weal, Laki-laki, 57 Tahun, WNA (New Zeland). (meninggal dunia).

2. Jibril MA Bahar, Laki-laki, 49 Tahun. (luka akibat terkena tembakan pada perut bagian kanan dan paha bagian kanan).

3. Ucok Simanungkalit, Laki-laki, 52 Tahun Karyawan PTFI. (luka pada siku kanan dan punggung belakang). (*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribunnews.com berjudul: Mata-mata KKB Papua Ditangkap Aparat TNI-Polri, Pelaku Bekerja Sebagai Security di PT Freeport

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved