Berita Surabaya Hari ini Populer, Janda Kendalikan 600 PSK Online & Rapid Test Muda-mudi di Cafe

Simak Berita Surabaya Populer hari ini, Rabu 15 April 2020 yang di antaranya yakni update virus corona di Surabaya.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/Firman Rachmanuddin dan Fatimatuz Zahro
Berita Surabaya Hari ini Populer, Janda Kendalikan 600 PSK Online & Rapid Test Muda-mudi di Cafe 

SURYA.CO.ID - Simak Berita Surabaya Populer hari ini, Rabu 15 April 2020 yang di antaranya yakni update virus corona di Surabaya.

Sejumlah muda mudi Surabaya yang nongkrong di cafe terjaring patroli berskala besar terkait pencegahan virus corona (Covid-19).

Mereka yang kedapatan nongkrong di cafe langsung diambil sampel darahnya dan jika positif akan dikirim ke RSJ Menur.

Selain itu, adapula berita seorang janda asal Sidoarjo yang kendalikan 600 PSK yang terdiri dari mahasiswi secara online.

Langsung saja, berikut Berita Surabaya Populer selengkapnya.

1. Janda Sidoarjo Kendalikan 600 PSK Lewat Prostitusi Online

Polisi saat menunjukkan foto korban dan tiga mucikari yang ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi saat menunjukkan foto korban dan tiga mucikari yang ditetapkan sebagai tersangka. (surya.co.id/firman rachmanuddin)

Janda asal Sidoarjo ini piawai dalam menjalankan bisnis hitam via online. Dalam setahun setelah dicerai suaminya, Mami Lisa atau Lisa Semampaw ini bisa mengendalikan 600 cewek atau PSK dari berbagai kota di Indonesia.

Gadis yang disediakan mulai dari Surabaya, Bandung, Semarang dan Jakarta serta kota lain.

Tarif yang dipatok mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 25 juta.

Harga tersebut tergantung dari penampilan wajah, tinggi badan atau bodi dan layanan.

Anak buah Mami Lisa mulai dari pekerja kantor, mahasiswi dan SPG freelance.

Foto 600 cewek yang disiapkan cukup menggoda karena tampilannya berbagai pose.

"Kenalnya dari teman, yang ada di luar kota. Aku yang tawari mereka yang sudah memiliki anak buah," kata Lisa.

Perempuan yang juga punya toko di kawasan Pasar Atom Surabaya ini mengaku awal menggeluti dunia mucikari setelah cerai dengan suaminya.

"Awalnya saya bingung mau cari uang darimana setelah cerai sama suami.

Cuma ada satu toko saja di Pasar Atom. Dari sana saya mulai coba-coba menggeluti dunia mucikari via online.

Cari perempuannya ada yang dari teman terus diteruskan daro mulut ke mulut.

Itu saya juga kasih uang ke orang yang mencarikan perempuan kalau memang sudah berhasil layani tamu," tambah janda tersebut.

Lisa tak menyangka jika bisnis haramnya itu membuahkan banyak peminat. 

"Ya akhirnya punya teman di Semarang, Bandung dan Jakarta mau join. Ya sudah saya giliran cari pelanggan atau cari perempuan.

Kalau ada pesanan di Surabaya dari Semarang, teman saya telepon saya suruh nyiapin. Begitu juga sebaliknya," terangnya.

Namun kehebatan Mami Lisa dalam memasarkan cewek berakhir di tangan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

2. Kalau Positif Covid-19, Muda-mudi Surabaya yang Nongkrong di Cafe Dimasukkan RS Jiwa Menur

Muda-mudi yang nongkrong di Rolag Cafe Jalan Khairil Anwar terjaring patroli berskala besar Gugus Tugas Covid-19 Jatim bersama TNI Polri, sedang dilakukan rapid test, Senin (13/4/2020) malam.
Muda-mudi yang nongkrong di Rolag Cafe Jalan Khairil Anwar terjaring patroli berskala besar Gugus Tugas Covid-19 Jatim bersama TNI Polri, sedang dilakukan rapid test, Senin (13/4/2020) malam. (Fatimatuz Zahroh)

Peningkatan kasus positif Covid-19 di Surabaya menjadi perhatian serius Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan, Senin (13/4/2020) malam, Tim Gugus Tugas bersama TNI/Polri menggelar patroli berskala besar ke cafe-cafe dan tempat nongkrong yang banyak didatangi masyarakat di tengah ancaman wabah Corona.

Salah satunya di Rolag Cafe di kawasan Wonokromo Jalan Khairil Anwar.

Ketika tim gabungan Gugus Tugas Pemprov Jatim, TNI/Polri dari Polrestabes Surabaya, masih banyak muda-mudi yang makan, minum dan juga mengerjakan tugas di cafe. 

Seketika itu tim mungumumkan, mereka akan melakukan tes Covid-19 pada seluruh pengunjung.

“Patroli kali ini disertai rapid test di tempat. Rapid test ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada dari mereka yang terdeteksi Covid-19,” kata AKBP Anton Elfrino Trisanto, Kabag Ops Polrestabes Surabaya di lokasi. 

Jika ada pengunjung yang terdeteksi positif dari hasil rapid test, orang itu akan langsung dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit (RS) Jiwa Menur, tempat yang sudah disiapkan untuk isolasi pasien Covid-19. 

Mereka dirujuk ke RS tersebut untuk mendapatkan tes lanjutan yaitu swab PCR.

Itu untuk mengetahui apakah benar mereka positif terinfeksi virus SARS-COV-2 atau tidak. 

Jika negatif mereka diberi tahu dan diimbau untuk tidak keluar rumah kecuali untuk hal yang benar-benar urgent.

Menurut AKBP Anton, saat patroli dan tes cepat Covid-19 di Rolag Cafe, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim membawa perangkat lengkap untuk pelaksanaan rapid test

Para petugas kesehatan juga mengenakan pakaian APD lengkap dan mengambil sampel darah masing-masing pengunjung cafe yang masih nekat ngongkrong.

Linda Eka, salah satu pengunjung, mengaku kapok setelah mendapat shock terapi tim patroli dari jajaran kepolisian dan TNI serta dilakukan pengambilan darah untuk rapid test.

Ia yang berniat sekadar membeli makanan itu sempat ketakutan saat harus diambil darahnya. 

“Kapok saya sudah. Nggak mau lagi wes makan di luar. Ini terakhir,” katanya.

Meski begitu ia senang karena hasil rapid testnya menunjukkan hasil negatif.

Ia tak bisa membayangkan jika hasilnya positif dan harus dikarantina di rumah sakit malam itu juga.

Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi yang mengawal proses rapid test, mengatakan langkah ini sengaja dilakukan melihat angka kenaikan kasus Covid-19 di Kota Surabaya yang melonjak tinggi. 

Sehingga kuratis tidak akan bisa terselesaikan sampai langkah preventifnya konsen ditangani. Khususnya pencegahan penularan.

Dalam rapid test yang digelar di Rolag Cafe ini diketahui tidak ada yang terdeteksi positif covid-19.

Meski begitu Gugus Tugas Jatim terus menekankan pada masyarakat untuk tetap menjaga physical distancing, di rumah saja, dan tidak keluar kecuali dalam kondisi yang sangat urgent.

3. Cemburu Istri Hamil dengan Pria Lain, Suami Bunuh Selingkuhan & Mayat Dibuang di Tol Kebomas Gresik

Cemburu istrinya hamil dengan pria lain ketika ditinggal di Malaysia, Suaminya bernama Jebpar ini bunuh selingkuhan dan mayatnya dibuang di Tol Kebomas Gresik.
Cemburu istrinya hamil dengan pria lain ketika ditinggal di Malaysia, Suaminya bernama Jebpar ini bunuh selingkuhan dan mayatnya dibuang di Tol Kebomas Gresik. (SURYA.co.id/Willy Abraham)

Berikut kronologi dari pengakuan seorang pria Sampang, Jebpar membuang mayat selingkuhan istrinya di Tol Kebomas Gresik.

Polisi akhirnya menangkap otak utama pembunuhan Mat Mola, warga Sampang yang mayatnya dibuang di Tol Kebomas di penghujung tahun lalu.

Tersangka mengaku puas usai membunuh.

Tersangka bernama Jebpar, warga Kecamatan Bunten Timur, Kabupaten Sampang itu mengakui semua perbuatannya.

"Saya tidak menyesal, puas hati saya, saya siap menerima hukuman sebagai bentuk tanggung jawab," kata Jebpar dalam konferensi pers di Mapolres Gresik, Selasa (14/4/2020).

Pria berusia 39 tahun ini mengatakan saat itu, dia dipenjara di Malaysia.

Gara-gara memakai paspor palsu saat akan mencari nafkah di negeri Jiran.

Saat dipenjara, tersangka mendapat informasi bahwa istrinya yang berada di Sampang berbadan dua.

Setelah dibebaskan, dia langsung pulang ke Sampang.

Barulah, sang istri bercerita, bahwa selama ditinggal ke Malaysia dia selingkuh dengan korban bernama Mat Mola.

Perselingkuhan itu, membuat istrinya rela melakukan hubungan terlarang hingga mengandung buah hati Mat Mola.

Tak terima, tersangka berusaha menemui Mat Mola.

Namun, korban yang berusia 34 tahun itu selalu mengelak.

Hingga melarikan diri dan menyewa kamar kos di Gresik.

Jebpar tidak kekurangan akal, dia mengumpulkan peralatan mulai dari mobil, tali tampar untuk menjerat leher korban.

Lokasi korban diketahui langsung dilakukan penjemputan.

Korban yang dibawa ke dalam mobil bertemu tersangka. Korban minta maaf namun sudah terlambat.

Dendam di dalam hati tersangka tak terhankan.

Korban dijadikan samsak hidup, sebelum tali tampar berwarna biru langsung dililit dan dijerat ke leher korban hingga tewas.

Mayat korban langsung dibuang ke tol Kebomas dan mereka langsung berpencar melarikan diri.

Tersangka yang diamankan di rumahnya di Sampang berhasil ditangkap.

Jebpar menegaskan awalnya ingin menyerahkan diri.

Tetapi niat itu urung terlaksana usai dijemput kakaknya sendiri.

"Saya tidak kabur, tetapi dijemput kakak saya ke Pamekasan," bebernya.

Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo mengatakan tersangka adalah otak pembunuhan berencana Mat Mola.

"Nah, kembalinya pelaku ke rumahnya di Sampang didengar aparat kepolisian.

Petugas langsung melakukan penangkapan," ujarnya.

Tersangka langsung dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Ancaman hukuman pidana seumur hidup," tutupnya.

Sebelumnya, mayat Mat Mola ditemukan di Tol Kebomas dengan kondisi leher terikat tali tampar.

Setelah diselidiki dua orang tersangka berhasil diringkus oleh Sugiyanto dan Abd Rohman. Sementara empat orang masih masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Gresik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved