Virus Corona di Lumajang
Pasien Positif Covid-19 Asal Lumajang Disebut dari Klaster Pelatihan Haji di Surabaya
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengumumkan penambahan pasien positif Covid-19 ini melalui akun Facebook miliknya, Jumat (10/4/2020).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Parmin
Surya.co.id | LUMAJANG - Satu lagi pasien positif Virus Corona di Kabupaten Lumajang.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengumumkan penambahan pasien positif Covid-19 ini melalui akun Facebook miliknya, Jumat (10/4/2020).
Pasien baru tersebut diketahui termasuk dalam klaster pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 9 - 18 Maret lalu.
Warga dari Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang itu merupakan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang ikut pelatihan TKHI di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
"Bertambah lagi satu orang positif corona, atas nama AL, umur 47 tahun dari Kecamatan Pasirian. ASN di Lumajang. AL adalah peserta pelatihan TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, yang dilaksanakan tanggal 9 sampai 18 Maret 2020," tulis Thoriq di akun FB-nya @Thoriqul Haq.
Lebih lanjut Thoriq menuliskan bahwa setiap ada penambahan hasil swab yang dinyatakan positif, pengumuman yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang mengikuti mekanisme berjenjang.
"Jadi, yang pertama kali mengumumkan adalah pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, setelah itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Lumajang baru mengumumkan. Mekanisme ini bisa dilihat dari update data yang selalu perubahannya didahului oleh data di tingkat provinsi," imbuhnya.
Thoriq menambahkan mekanisme pemeriksaan Swab tersebut.
Sebelum pemeriksaan swab didahului oleh pemeriksaan cepat (rapid test) yang bisa diketahui hasilnya dalam waktu 15 menit.
Rapid adalah pemeriksaan berdasarkan tes darah. Bila hasil rapid positif dilanjutkan dengan swab (pengambilan air liur di hidung, mulut, dan tenggorokan).
Selanjutnya bahan swab dikirim ke Surabaya untuk dianalisa di Laboratorium di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) di Surabaya.
Berikutnya, hasil swab dikirim ke Badan Penelitian Kesehatan di Kementerian Kesehatan.
Setelah verifikasi di Kementerian Kesehatan, baru diumumkan apakah positif atau negatif.
"Jadi, siapapun yang dinyatakan positif tentu berdasarkan validasi yang sangat akurat. Ada juga yang menjadi ketentuan, yaitu hasil rapid tidak dapat dijadikan penentuan status positif seseorang terhadap virus corona. Karena itu, di Lumajang tidak mengumumkan hasil rapid walaupun hasilnya dinyatakan positif," tegas Thoriq.
Keputusan pasien positif yang diumumkan Pemerintah Kabupaten Lumajang, lanjutnya, ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada pasein untuk mendapatkan pemantauan kesehatan, melalui mekanisme langkah pencegahan corona.