Virus Corona di Trenggalek

Stok Darah di PMI Kabupaten Trenggalek Menipis di Tengah Pandemi Covid-19

Rata-rata kebutuhan per hari 25 ampul (kantong). Itu untuk kebutuhan rumah sakit dan klinik yang ada di Trenggalek

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Petugas PMI Trenggalek menggunakan alat pelindung diri lengkap ketika mengambil darah pendonor, Rabu (8/4/2020). 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Trenggalek menipis akhir-akhir ini.

Jumlah pendonor menurun sejak pandemi corona atau covid-19 muncul.

Hingga Rabu (8/4/2020), total stok darah yang tersedia hanya 154 kantong.

Rinciannya golongan darah A 69 kantong, B 21 kantong, 0 41 kantong, dan AB 23 kantong.

Kabag Pelayanan Daerah PMI Kabupaten Trenggalek Yesi Apriliana Sari menjelaskan, stok yang tersedia hanya cukup untuk kebutuhan sekitar tiga hari.

"Rata-rata kebutuhan per hari 25 ampul (kantong). Itu untuk kebutuhan rumah sakit dan klinik yang ada di Trenggalek," kata Yesi.

Stok yang terbatas itu karena jumlah pendonor yang juga turun drastis.

Sejak wabah korona, kata dia, jumlah pendonor rata-rata lima orang per hari.

"Itu pun tidak mesti. Sebelum ini, jumlah pendonor tiap harinya antara 10 sampai 15 orang," sambung dia.

Untuk meningkatkan minat warga menonor darah, PMI kini lebih gencar melakukan sosialisasi.

Salah satu caranya dengan menghubugi orang-orang yang sebelumnya rutin mendonorkan darahnya via pesan pendek.

Yesi bilang, pihaknya juga mensosialisasikan kembali donor darah di lokasi pendonor.

Syaratnya, jumlah pendonor minimal 10 orang.

Minat donor yang berkurang sempat membuat salah satu golongan habis stok beberapa waktu lalu.

"Itu golongan darah B. Sempat habis. Lalu kami menghubungi para pendonor dan keluarganya yang sama-sama punya golongan darah B," sambungnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved