Pilbup Sidoarjo 2020

Bambang Haryo Soekartono: Beban Presiden Berat Hadapi Covid-19, Menko PMK harus Berperan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) diminta tampil di depan dan memimpin langsung penanggulangan Covid-19.

Editor: Parmin
foto: istimewa
Bambang Haryo Soekartono. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) diminta tampil di depan dan memimpin langsung pencegahan dan penanggulangan virus corona (Covid-19) yang mewabah di Tanah Air.

Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR RI Fraksi Gerindra periode 2014-2019, menilai Menko PMK Muhadjir Effendy belum dimanfaatkan secara maksimal dalam mencegah dan mengatasi wabah Covid-19, padahal penanggulangan bencana berada di bawah koordinasinya.

Menko PMK seharusnya aktif memimpin langsung Gugus Tugas Penanganan Covid-19, bukan malah dialihkan kepada Kepala BNPB.

Karena mengandung unsur pencegahan terhadap Covid-19.

"Jangan biarkan Presiden Jokowi menanggung sendiri beban dalam mengatasi wabah Covid-19. Karena menyangkut keselamatan nyawa publik," ujarnya, Rabu (8/4/2020).

Menteri Pertanian juga diminta segera mendorong produksi komoditas pokok pangan maupun tanaman obat untuk pencegahan virus, seperti kunir, jahe, sirih, brokoli, tomat, kelapa hijau, madu, telur, dan sebagainya dalam jumlah sangat besar.

Tetapi hingga saat ini banyak komoditas pokok pangan yang kesulitan didapatkan dan berharga mahal.

Di sisi transportasi, Menteri Perhubungan harus berperan mengendalikan tarif angkutan udara agar tidak jauh di bawah batas bawah dan malah mendorong diskon harga tiket pesawat.

RS Darurat
Bambang Haryo juga menyoroti upaya pemerintah yang dinilai kurang efektif dalam penanganan pasien positif Covid-19, membangun rumah sakit darurat di Pulau Galang, Batam, dan memfungsikan Wisma Atlet sebagai RS darurat.

Pemerintah juga tidak memanfaatkan kapal-kapal Pelni untuk RS darurat karena hampir sebagian kapal Pelni saat ini tidak beroperasi dan tetap mendapatkan subsidi setiap tahun.

Daya tampung per kapal sekitar 1.300-3.000 penumpang, sehingga jika dua kapal saja sudah bisa menampung di atas 5.000 pasien Covid-19, ujarnya.

Selain itu, pemerintah seharusnya memanfaatkan sanatorium penderita TBC yang jumlahnya sangat banyak untuk penderita Covid - 19 di seluruh Indonesia, tetapi saat ini tidak dimanfaatkan.

Berdasarkan data, ungkap Bambang Haryo, banyak PDP (pasien dalam pengawasan) dan ODP (orang dalam pemantauan) yang tinggal di daerah dengan ketinggian 500-600 meter di atas permukaan laut (mdpl) seperti Malang, Magetan dan Bandung, banyak yang dinyatakan sembuh.

Menurut dia, kemungkinan ada hubungan antara kondisi udara sejuk dan bersih dengan percepatan penyembuhan penyakit Covid-19 yang menyerang paru-paru seperti TBC.

Bambang Haryo juga mengusulkan pemerintah agar memanfaatkan kompleks perkampungan atlet Hambalang yang terbengkalai untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19. (fae/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved