Viral Media Sosial
VIRAL VIDEO Teriakan Pilu Petugas Pemakam Jenazah Covid-19 saat Dilempari Warga, Bupati Akui Lambat
Video viral petugas pemakam jenazah pasien positif virus corona Covid-19 dilempari batu warga menjadi sorotan luas.
SURYA.CO.ID, BANYUMAS - Video viral petugas pemakam jenazah pasien positif virus corona Covid-19 dilempari batu warga menjadi sorotan luas.
Dalam video yang beredar viral di sejumlah platform media sosial itu tampak, seorang petugas sempat berteriak atas pelemparan baru tersebut.
“Jangan dilempar batu, kita juga manusia bu,” teriak salah seorang petugas kepada warga seperti dikutip dari akun Instagram @gosipnyinyir2.
Dalam unggahannya akun tersebut menuliskan “Jangan dilempar batu, kita juga manusia bu,” teriak salah seorang petugas kepada warga.
Karena penolakan itulah, petugas medis yang memakai alat pelindung diri (APD) warga putih memasukkan kembali jenazah ke dalam ambilans.
Jenazah tersebut terbungkus plastik warna biru dan diangkut menggunakan tali yang dikaitkan dengan kayu.
Ambulans lalu pergi meninggalkan area pemakaman dengan dikawal mobil BPBD.
Tak sampai di situ, penolakan juga terjadi di sepanjang jalan desa.
Warga berkumpul di tikungan dan berteriak melakukan penolakan.
Unggahan inipun banyak mendapat respon dari netizen.
Para netizen menyayangkan sikap masyarakat setempat yang menolak hingga tega melempar batu kepada petugas.
Seperti yang dituliskan @chella1025 " Tu ntar mereka2 yang pada teriak2 dan lempar2 , Kalo meninggal mau ngubur dirinya sendiri, dirumah dia sendiri,klo sakit diobatin sendiri.. heran deh suasana kek gini masih aja anarkis, coba tu jenazah salah satu keluarga mereka masih lempar2 ga"
@osvalcrou menuliskan "Jahat tindak tegas dan Viralkan min sampe ke pak Gubernur dan Presiden biar yg lempar batu Jera @divisihumaspolri"
@dewiqcatur "Tunggulah Azab dari Allah bagi pelempar batu.. Saya tenaga medis ikut merasakan gimana sakitnya hati diperlakukan spt itu,"
Bahkan netizen juga menyangkan sikap warga yang malah berkumpul di tengah atursn Social Distancing.
Akun @sarah.putra menuliskan "Iya maksud gw..knp lu od berkerumun bambang diem diem bae d rmh, giliran sakit bkn salah mayat alm. Loh yah"
Reaksi Bupati Banyumas
Peristiwa ini kemudian diketahui terjadi di Banyumas.
Bupati Banyumas Achmad Husein segera meminta maaf adanya oknum warga melakukan penolakan terhadap pemakaman jenzah positif corona.
Dia pun memastikan jenazah pasien positif corona yang sempat mendapatkan penolakan dari warga itu kini sudah dimakamkan.
"Alhamdulillah, jenazah sudah dimakamkan," kata Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com.
Achmad Husein berujar gejolak warga itu tak patut dicontoh daerah lain yang berkasus serupa.
Pihaknya memperoleh cukup banyak pelajaran berharga.
Bupati Achmad pun berujar dirinya merasa terlambat dalam mengedukasi masyarakat.
Penolakan itu muncul, lanjutnya, lantaran kurangnya pemahaman terkait kondisi pasien meninggal dunia positif corona.
"Karena kami terlambat edukasi masyarakat tentang jenazah orang yang kena virus itu, tidak menyebarkan penyakit," ujar Achmad Husein.
Bupati menjelaskan, tidak memungkiri juga bila masyarakat terbius dengan peristiwa-peristiwa terdahulu.
Mereka ketakutan penyakit ini dapat menyebar sehingga memunculkan ketakutan.
"Mereka tidak tahu, kami pun memahaminya.
Sehingga kami harus segera edukasi ke masyarakat.
Saya secara pribadi pun akan bersosialisasi secara masif lagi.
Upaya inilah yang terlambat oleh kami," tandasnya.
Mungkin, lanjutnya, karena pihaknya juga tidak pernah berpikir hingga ke arah itu.
"Begitu ada kejadian seperti kemarin, baru kami sadari.
Edukasi kami masih kurang dan terlambat khususnya soal jenazah," imbuhnya.
Secara umum Bupati mengatakan, jika peristiwa tersebut merupakan pelajaran yang berharga untuk ke depannya.
Terkait pemakaman, Bupati Banyumas sengaja belum menyampaikan di mana lokasi tepatnya jenazah itu dimakamkan.
Dirinya baru akan memberitahukan lokasi pemakaman jenazah pasien positif corona yang mendapatkan penolakan setelah masyarakat teredukasi.
"Kami kini ingin masifkan edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
"Kalau masyarakat sudah mengerti dan paham bahwa ini tidak ada persoalan, nanti baru kami beritahukan tempatnya," pungkasnya.
Di Sidoarjo Plt Bupati Ikut Memakamkan
Video detik-detik pemakaman jenazah pasien positif covid-19 (virus corona) di Sidoarjo viral di media sosial.
Pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 ini dilaksanakan Kamis (26/3/2020) dini hari menjelang subuh.
Dalam video viral itu tampak pemakaman dilakukan sejumlah orang mengenakan alat pelindung diri (APD).
Pasien yang meninggal ini adalah seorang pria berusia 57 tahun asal Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memimpin langsung pemakaman tersebut.
Nur Ahmad juga mengunggah video pemakaman itu di akun instagram resminya.
Dalam keterangannya, Nur Ahmad mengungkapkan alasannya terlibat dalam pemakaman tersebut.
Berikut tulisan lengkapnya:
"Dini hari menjelang subuh tadi, saya ikut memakamkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Saya turut berduka sedalam-sedalamnya dan semoga beliau mendapat terbaik di sisi-Nya. Amin.
Mengapa saya hingga ikut memakamkan?
Beliau yang meninggal ini adalah pasien Covid yang dirawat dan domisili di Sidoarjo, namun berKTP Surabaya.
Sejak Beliau dinyatakan meninggal kemarin malam, kami menghubungi pihak Dinkes Surabaya, dan dikarenakan waktu yang terlalu malam, mereka belum siap untuk menangani.
Sedangkan pasien Covid sebelum 4 jam harus sudah dikuburkan.
Akhirnya kami putuskan jenazah disemayamkan di Sidoarjo.
Awalnya pemakaman terkendala karena penggali kubur tidak mau ikut menurunkan dan memakamkan jenazah.
Mereka bergegas mandi dan langsung pergi. Saya paham akan kekhawatiran yang dirasakan.
Mau tidak mau, saya yang harus mendatangi mereka dan memberi keterangan bahwa kami membutuhkan bantuannya.
Pemakaman aman karena kita menjalankan SOP yang berlaku. Hingga harus meyakinkan bahwa saya sendiri juga ikut bersama-sama memakamkan jenazah tersebut, dan alhamdulillah mereka mengerti dan mau. Jadilah 5 orang yang ikut menurunkan jenazah tersebut yaitu saya, ketiga penggali, dan dr. Atok.
Bagi masyarakat yang akhir-akhir ini merasakan kekhawatiran, kami juga merasakan hal yang sama. Namun kita harus tetap proporsional, tidak panik dan optimis bahwa ujian ini akan segera berlalu.
Saya ingatkan untuk tetap #dirumahaja
Bagi tenaga kerja harian dan yang harus bekerja diluar, mohon agar lebih berhati-hati dan menaati himbauan. Selepas bekerja, jangan langsung menyentuh keluarga namun mandi terlebih dahulu.
Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada masyarakat yang berpatisipasi dan peduli dalam melawan covid-19 ini dalam berbagai wujud.
Banyak sekali masukan baik lewat komentar atau DM yang tidak bisa saya balas satu persatu.
Bagi pemilik usaha yang sepi atau tutup, saya juga berterima kasih atas keihkhlasannya. Semoga setelah ini terlewati, akan segera diganti oleh Allah dengan rejeki yang berlimpah.
Tetap semangat, tetap optimis.".
Lihat video:
• 3 PDP Covid-19 di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Sembuh, 1 ODP Meninggal Dunia
• Token Gratis Listrik 450 VA Sudah Bisa Diakses di Nomor WhatsApp & Website ini! Untuk 900 VA Juga
• Update Virus Corona di Surabaya & Jatim Jumat 3 April: Pasien Sembuh Bertambah, 13 Orang di Surabaya
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Viral Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Corona Dilempari Batu oleh Warga