Virus Corona di Jawa Timur

Gelombang Perantau Terus Berdatangan ke Jatim, Protokol Keamanan Terkait Covid-19 Diperketat

Protokol keamanan dan keselamatan Covid-19 diperketat, dengan memberlakukan disinfektasi secara masif

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad faisol
Gelombang pemudik dari Jakarta ke Madura mulai berdatangan sejak Sabtu (27/3/2020). Cegah penyebaran Covid-19, petugas Dishub Bangkalan mengecek suhu tubuh usai setiap penumpang bus trayek Jakarta-Madura memasuki bilik disinfektan di Terminal Kota Bangkalan, Minggu (29/3/2020) dini hari 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan memastikan tidak akan menghalangi warga Jatim kembali ke daerah asal dari perantauannya.

Kendati pihaknya, melalui Forkopimda Provinsi Jatim yang telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Jatim, sempat mengimbau agar para perantau tidak kembali ke Jatim untuk sementara waktu untuk menghambat penularan Coronavirus Disease (Covid-19).

Nyatanya, gelombang kepulangan para perantau itu tak serta merta dapat dibendung.

"Saat ini lockdown tidak ada. Tapi pengawasan terhadap pemudik iya. Kami lakukan tetap pengawasan karena kami tidak bisa melarang," katanya di perbatasan pintu masuk Jembatan Suramadu, Kenjeran, Surabaya, Minggu (29/2/2020).

Oleh karena itu, Luki tak bisa menghalangi kedatangan mereka, namun memilih menerapkan protokol keselamatan Covid-19.

Protokol keamanan dan keselamatan Covid-19 diperketat, dengan memberlakukan disinfektasi secara masif; menyemprot semua kendaraan yang hendak masuk ke sejumlah wilayah Jatim menggunakan cairan disinfektan, menjadi pilihan yang sangat mungkin dilakukan.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan memberikan fasilitas cek kesehatan, terutama deteksi suhu tubuh pada setiap pendatang yang baru tiba dari tanah rantaunya.

Di wilayah Pulau Madura, Luki tengah merancang mekanisme disinfektasi drive thru.

Yakni setiap kendaraan yang hendak memasuki wilayah Madura terutama yang melalui akses jalan di Jembatan Suramadu, akan melewati bilik berukuran besar yang menyerupai terowongan untuk disemprot cairan disinfektan.

Alat disinfektan tersebut akan dipasang di pintu masuk utama jembatan di Kawasan Kenjeran, Surabaya, juga di pintu keluar jembatan di Kawasan Bangkalan, Madura.

"Kami manfaatkan pintu masuk di Madura. Tadi wilayah Surabaya. Dari sini mau keluar dari Madura kami lakukan sama," tuturnya.

Luki memastikan, personilnya di polres jajaran tiap wilayah bersama pemerintah kabupaten setempat, akan ikut mengawal kedatangan para perantau

Sejak kedatangan mereka di terminal, bandar udara, pelabuhan ataupun stasiun.

Pihaknya memastikan bakal menerapkan protokol keselamatan Covid-19 secata ketat, demi mencegah potensi penularan virus dari para perantau yang berasal dari kawasan daerah yang terkategori Zona Merah.

Mulai dari cek suhu tubuh para pendatang, hingga fasilitas observasi dan isolasi yang bakal disediakan pemerintah kabupaten atau kota tempat asalnya, seandainya rekam medis para perantau terindikasi sesuai dengan kriteria pengidap Covid-19.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved