Berita Jember
HOAX! Video Viral Mahasiswa Jember Pingsan Terinfeksi Virus Corona, Ini Penyakit Sesungguhnya!
Sejak Senin (23/3/2020) malam, banyak beredar di grup WA (WhatsApp) video seorang laki-laki pingsan di trotoar dekat double way Universitas Jember (Un
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID I JEMBER - Sejak Senin (23/3/2020) malam, banyak beredar di grup WA (WhatsApp) video seorang laki-laki pingsan di trotoar dekat double way Universitas Jember (Unej) Jl Kalimantan.
Di video itu, terlihat orang yang di sekitarnya tidak berani menolong karena menduga sang pria terinfeksi virus corona (Covid-19).
Hal itu dikuatkan dari lontaran seseorang yang terekam di video tersebut.
Tak lama setelah tersebar, ada sejumlah bantahan.
Awalnya bantahan juga ramai di aplikasi percakapan WhatsApp.
Di percakapan WA itu disebutkan jika lelaki itu adalah mahasiswa FKIP Unej yang menjadi pasien di UMC.
Dia beberapa kali menjalani perawatan dan pemeriksaan kesehatan di UMC.
Akhirnya Surya.co.id mengkonfirmasi perihal itu ke Penanggungjawab Layanan UMC Muhtaris.
Muhtaris membenarkan jika mahasiswa itu merupakan pasien UMC.
"Ya, sore tadi pukul 15.05 Wib juga memeriksakan diri ke UMC. Dia punya riwayat lemah jantung. Jadi tidak ada hubungannya sama Covid-19," ujar Muhtaris kepada Surya.
Taris yang beberapa kali mendampingi mahasiswa tersebut kerap menyarankan untuk duduk, atau tiduran ketika gejala datang.
Pasien itu akan kambuh jika ada beban yang dia pikirkan.
"Jadi biasanya akan kambuh kalau ada beban. Pasien lemah jantung begitu. Makanya kepada dia saya sarankan untuk segera duduk, atau tiduran kalau gejala kambuhnya datang. Selalu kami tekankan, supaya jangan sampai hilang kesadaran," tegas Taris.
Sedangkan Kapolsek Sumbersari Kompol Faruk Mustafa Kamil dalam keterangan tertulisnya menceritakan lelaki dalam video itu adalah mahasiswa FKIP Unej.
Sore hari, pasien itu memeriksakan diri ke UMC. Dia adalah penderita sakit jantung. Setelah memeriksakan diri, dia pulang ke rumah kos-nya.
Sekitar pukul 19.00 Wib, dia keluar dari rumah kos untuk mencari udara segar di sekitar rumah kosnya.
Namun setibanya di trotoar sekitar double way Unej, dia pingsan. Tak berapa lama, datang petugas dari Polsek Sumbersari yang sedang melakukan sosialisasi terkait Covid-19.
"Mengetahui ada yang pingsan, anggota menghubungi petugas medis UMC. Dan langsung dibawa ke UMC, dan mendapatkan perawatan. Pasien ini sakit jantung," ujar Faruk.
Hoax di Tulungagung
Ditengah merebaknya pandemi Corona, masyarakat harus mewaspadai informasi-informasi tidak pasti yang bertebaran di media sosial.
Bertebaran pesan berantai berisi hoax pasien Corona dan hal-hal berhubungan dengan isu Corona.
Pada Senin (23/3/2020), beredar hoax mengenai virus Corona melalui aplikasi penyalur pesan, Whatsapp (WA). Pesan berantai ini berisi mengenai penutupan sejumlah pasar di daerah Tulungagung dan Madiun, Jawa Timur.
Narasi pesan berantai hoax tersebut ditulis :

"ASSALAMUALAIKUM
Info buat bunda-bunda yang suka belanja ke pasar Ngemplak dan Wage, tolong dibaca.
Hari Minggu dan Senin pasar Ngemplak tutup (22-23 Maret 2020).
Karena Mau di Semptot
Sabtu beuk beli sayur dll buat persediaan 2 hari
Selasa
(24 Maret 2020)
Pasar Wage Juga di Tutup
mau Di Semprot Juga
Semoga Bermanfaat,"
Informasi mengenai adanya penyemprotan dan penutupan pasar ini dikategorikan sebagai informasi HOAX.
Ini dapat diketahui dari respons Disperindag Kabupaten Tulungagung yang memberikan klarifikasi resmi melalui media sosial Instagram.
Disperindag Tulungagung tidak membenarkan informasi yang telah viral di media sosial tersebut.
Disperindag Tulungangung juga memberikan himbauan bagi masyarakat agar tidak mudah mempercayai info yang beredar di sosial media yang bukan dari sumber resmi yang terpercaya dan akurat.
Sebelumnya, beredar juga pesan berantai serupa mengenai penutupan pasar di wilayah Madiun. Pesan tersebut beredar dengan narasi :
"Sekedar Info rencana Pasar di Madiun akan diliburkan selama 3 hari mulai Senin akan disemprot disinfektan, belanja agak banyak pasar akan diliburkan 3 hari 23.24.25 minggu depan Loo.

Dari grup sebelah."
Informasi ini diklarifikasi langsung oleh Walikota Madiun, Maidi, melalui akun instagram resminya @pakmaidi
Maidi menjamin bahwa pasar tidak libur dan ketersediaan bahan pokok tercukupi.
Ia juga menghimbau warga untuk tidak mengikuti berita yang tidak jelas sumbernya.
"Segala informasi berkaitan dengan Corona yang akurat hanya dari pemerintah, bisa diakses melalui madiunkota.go.id, madiuntoday.id, 93fm Radio Suara Madiun dan akun media sosial saya," Tulis Maidi di akun instagramnya.
Sampai Senin petang (23/3/2020), pemerintah telah mengumumkan jumlah kasus positif Corona di Indonesia telah mencapai 579 kasus.
Rincian dari kasus Corona di Indonesia adalah 579 positif Corona, 49 orang telah meninggal dunia, dan 30 orang telah dinyatakan sembuh.
• Terlanjur Viral Promosi Alcohol Swab untuk Bersihkan Virus Corona di Hp, Dokter Beri 3 Peringatan
• Ujian Nasional 2020 Ditiadakan, Begini Reaksi Tiara Anugrah Runner Up Indonesian Idol & Siswa Lain
• Antisipasi Virus Corona, Polisi Bojonegoro Bubarkan Pengunjung Cafe Lebihi Batas Jam Operasional