Berita Trenggalek

Polisi Trenggalek Panggil 2 Netizen yang Unggah Postingan Hoaks Soal Covid-19, Ini Penjelasan Mereka

Klarifikasi terkait unggahan di salah satu grup media sosial Facebook yang berisi tentang kabar bohong virus Corona atau Covid-19.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Polisi menunjukkan cetakan tangkap layar unggahan hoaks soal pasien positif virus Corona di Trenggalek, Senin (23/3/2020). 

SURYA.co.id | TRENGGALEK - Polisi Trenggalek memanggil dua warga berinisial 0 (20) dan B (30) ke Mapolres, Senin (23/3/2020).

Polisi meminta klarifikasi terkait unggahan di salah satu grup media sosial Facebook yang berisi tentang kabar bohong virus Corona atau Covid-19.

"Baru saja kami menggelar pertemuan, bersama juga dengan pihak RSUD, terkait informasi Covid-19 yang tidak benar," kata Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Polisi turut menunjukkan empat lembar hasil tangkap layar unggahan yang ternyata hoaks tersebut.

Inti isi postingan itu, yakni menyebut sudah ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Kabar yang informasinya keliru itu diunggah beberapa hari yang lalu.

Saat ini, unggahan tersebut telah dihapus dari laman Facebook.

"Salah satu netizen bilang di Facebook, baru saja masuk pasien positif Covid-19. Dia tidak mengecek kebenarannya dan tidak mengklarifikasi," kata Calvijn.

Sementara satu netizen lainnya, kata Calvijn, menyebut sudah ada tiga orang yang terpapar Covid-19. Padahal, informasi itu tidak benar.

"Kami undang kedua orang ini untuk mengklarifikasi saat ini. Kami juga mengimbau ke siapapun,apabila ada informasi yang sumber belum jelas, silakan konfirmasikan dulu ke instansi terkait," sambung Calvijn.

Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek Sujiono menjelaskan, rumah sakit tipe B itu tidak pernah merawat pasien positif Corona hingga saat ini.

"Kami berharap ke masyarakt untuk terus waspada. Dan mudah-mudahan tidak ada (kasus positif di Trenggalek)," tutur dia.

Permintaan Maaf Kedua Netizen

Wanita berinisial O, salah satu netizien yang dimintai klarifikasi, mengaku ceroboh menyebarkan kabar keliru soal virus Corona di Facebook.

"Memang saat itu saya tidak mendengar secara langsung. Harusnya saya klarifikasi," kata O.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved