Senasib dengan SMP 24 Cerme Gresik, SMPN 16 Surakarta ke Bali Saat Corona, 4 Siswa Badannya Panas

Senasib dengan SMP 24 Cerme Gresik, SMPN 16 Surakarta Juga ke Bali Saat Wabah Virus Corona, Ada 4 Siswa Badannya Panas.

Kolase SURYA.co.id/Willy Abraham dan Instagram
Ilustrasi: Senasib dengan SMP 24 Cerme Gresik, SMPN 16 Surakarta ke Bali Saat Corona, 4 Siswa Badannya Panas 

Kepala DKK Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan keempat siswa yang kondisi badannya panas tersebut dimungkinkan karena kelelahan dan kurang minum setelah menempuh perjalanan jauh.

"Mungkin mereka kurang minum, capek karena perjalanan jauh. Kita positif saja," ungkap Siti ditemui di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Siti meminta keempat siswa SMP itu untuk istirahat sementara di rumah.

Mereka juga akan dipantau oleh petugas kesehatan dari Puskesmas terdekat dari rumahnya.

Petugas puskesmas yang memantau kondisi siswa tersebut harus melaporkan ke Puskesmas Ngoresan.

Hal tersebut karena SMPN 16 Surakarta berada di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan.

"Jadi ini (siswa) domisilinya di mana kita tugaskan yang mantau puskesmas mana," ungkapnya.

Bus yang mengangkut siswa SMP 24 Cerme Gresik ke Bali dan ilustrasi wisata di pulau dewata.
Bus yang mengangkut siswa SMP 24 Cerme Gresik ke Bali dan ilustrasi wisata di pulau dewata. (Instagram)

Sebelumnya, SMA 1 Temanggung, Jawa Tengah juga sudah lebih dulu ke Bali.   

Ratusan siswa SMA 1 Temanggung ini berangkat pada Jumat (13/3/2020) dan sudah pulang pada Senin (16/3/2020).

Rombongan ini terdiri 289 murid, 15 guru, dan 14 orang dari biro wisata.

Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Dinas Kesehatan setempat langsung mengerahkan tim medis untuk melakukan pemeriksaan.

Setibanya dari Bali tersebut mereka langsung disemprot cairan disinfektan, selanjutnya diperiksa satu persatu suhu tubuhnya oleh tim dokter.

"Penyemprotan tidak hanya pada tubuh, akan tetapi juga barang-barang bawaaan mereka. Ini langkah antisipatif guna mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah ini," jelas Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Khabib Mualim, dihubungi Senin (16/3/2020).

Dari pemeriksaan yang dilakukan, seluruh peserta piknik tersebut diketahui dalam kondisi sehat.

Namun demikian, petugas medis tetap akan melakukan pemantauan selama 14 hari terhadap seluruh peserta study tour tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved