Teror KKB Papua Semakin Beringas Tapi TNI-Polri Diusulkan Hengkang, Mahfud MD: Sehari Saja Hancur
Di saat teror KKB Papua semakin beringas, ada usulan yang meminta TNI-Polri segera hengkang dari Papua. Mahfud MD Tegas Menolak
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Dari pemda (Mimika) kita minta untuk berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang disegani di sana, baik tokoh agama maupun tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh wanita.
Berbicara dengan kelompok-kelompok bersenjata itu," ujar Tito, Selasa (10/3/2020), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Redam Teror KKB, Tito Minta Pemda Mimika Jalin Komunikasi dengan Tokoh yang Disegani'.
Menurut Tito, dialog dengan KKB Papua cukup efektif guna meredam aksi teror mereka.
Hal itu juga yang pernah dilakukannya saat Tito menjabat Kapolda Papua pada 2012-2014.
"Pengalaman saya selaku Kapolda Papua dua tahun, banyak beberapa kali saya bisa melakukan komunikasi-komunikasi dengan mereka, sehingga mereka tidak melakukan aksi kekerasan," ungkap dia.

Ia juga mengatakan seandainya cara itu tidak bisa dilaksanakan dan KKB Papua tetap melakukan pelanggaran hukum apalagi jika ada korban meninggal dari warga, maka tindakan tegas harus dilakukan.
"Tapi seandainyatidak bisa dilaksanakan dan mereka melanggar hukum apalagi ada yang meninggal segala macam, kita harus bertindak tegas. Tegas. Kita harus tegakkan hukum. Siapapun dia, tegas" kata mantan Kapolri ini.
Di samping itu, Tito juga meminta kepada TNI dan Polri untuk memperkuat pengamanan Papua, pasca-penembakan yang dilakukan oleh KKB Papua di Tembagapura.
"Saya tentu meminta kepada Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI bila perlu satgas yang ada tambah, perkuat lagi.
Negara tidak boleh kalah oleh kelompok-kelompok yang melakukan pelanggaran hukum, apalagi dengan senjata" kata Mendagri usai bertemu Mahfud MD, dilansir dari Antara.