Ngeri! 270 Buaya Ganas Diternak di Belakang Rumah hanya Dibatasi Seng, Ini Pengakuan Pemilik

Muhammad Irsanie  juga meminta pemerintah memberikan imbalan atau tali asih kepada dirinya.

Karena ia telah mengharumkan nama Berau di kancah nasional dengan menyebet sejumlah penghargaan Kalpataru.

Tak tanggung-tanggung, karena keteladanannya, Irsanie menyabet penghargaan Kalpataru sebanyak tiga kali dari Presiden Republik Indonesia.

"Saya setuju saja sepanjang dari pemerintah memberikan imbalan atau semacam tali asih kepada saya," katanya.

Permintaan itu pun kata Irsanie telah diamini oleh pemerintah meski belum dipenuhi sekarang.

Irsanie mengatakan selama 20 tahun terakhir, ia merawat buaya-buaya tersebut hingga pernah mencapai 270 ekor yang sebagian Ia lepaskan ke habitat aslinya.

"Pada 1999, saya diundang ke Istana Negara menerima penghargaan dari Presiden B.J Habibie yang kedua kalinya pada 2007, juga mendapat penghargaan Presiden Ibu Megawati, dan terakhir 2010 dari Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," tuturnya.

Ia mengaku dari awal memelihara buaya telah menghabiskan uang mencapai Rp 2,2 miliar lebih.

"Saya hanya minta sebesar Rp 350 juta.

Bukan miliaran seperti yang saya gelontorkan untuk pelihara buaya ini, meskipun dibayar dengan cara dicicil tidak apa-apa," tuturnya.

Untuk memberi makan buaya, Irsanie mengaku menghabiskan biaya Rp 1 juta dalam seminggu untuk membeli ayam atau ikan.

Warga cemas

Saat pertama kali memelihara reptil itu pada 1998, Irsani membuat kandang berukuran 20x30 meter yang dipagari kayu ulin berlapis seng bekas.

Kini pagar itu mulai rapuh dan membuat warga sekitar khawatir.

“Warga takut suatu ketika pagarnya bocor karena lapuk, buaya-buaya itu bisa keluar,” ungkap Ansari, Ketua RT 03 Kelurahan Sambaliung, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/3/2020).