Berita Tulungagung

Sudah Ada Perusahaan Daur Ulang Plastik, Bupati Ajak Bank Sampah Jadi Penambah Pendapatan Warga

“Semakin bertambah penduduk, maka produksi sampah juga semakin bertambah. PT DMC Plastik akan membantu mendaur ulang plastik di Tulungagung,” ujarnya

Penulis: David Yohanes | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/david yohanes
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo (empat dari kiri) bersama jajaran manajemen PT DMC Plastik, saat pembukaan “Tulungagung Recycling Network”, Kamis (5/3/2020). 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - PT DMC Plastik Indonesia menggandeng semua bank sampah yang ada di Tulungagung untuk memasok bahan baku.

Perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di bidang daur ulang plastik ini berharap bank sampah bisa menjadi membangun sistem, untuk memenuhi kapasitas produksi perusahaan.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengapresiasi kehadiran PT DMC Plastik di Tulungagung.

Menurutnya, perusahaan ini akan membantu mengurangi sampah plastik yang ada di kota marmer ini.

“Semakin bertambah penduduk, maka produksi sampah juga semakin bertambah. PT DMC Plastik akan membantu mendaur ulang plastik di Tulungagung,” ujar Maryoto, saat Tulungagung Recycling Network di Hotel Crown Victoria Hotel.

Lanjut Maryoto, dengan jumlah penduduk sekitar 1.040.000 jiwa, Kabupaten Tulungagung menghasilkan sampah sekitar 520 ton per hari.

Tahun 2020, dengan penduduk sebesar 1.071.000 jiwa, Kabupaten Tulungagung diprediksi menghasilkan sampah 535 ton per hari.

Untuk mengatasai masalah sampah, Kabupaten Tulungagung mencanangkan tahun 2025 sampah 100 persen terkelola dengan baik.

Rinciannya, 30 pengurangan sampah dan 70 persen lewat pengolahan sampah, termasuk pemanfaatan ulang dan daur ulang.

Selain itu bupati juga menggagas perubahan pola pikir masyarakat, dari pembuang sampah menjadi pengelola sampah.

Sebab lewat bank sampah yang bekerja sama dengan PT DMC Plastik, sampah bisa menjadi keuntungan.

“Bank sampah harus berubah dari pusat sampah, ke depan menjadi profit center. Bank sampah bisa meningkatkan pendapatan warga,” sambung Maryoto.

Untuk itu bupati juga telah menerbitkan instruksi, agar setiap desa membuat minimal satu bank sampah.

Sementara Karsi Nerro Soethamrin dari bank sampah Telaga Buret mengatakan, selama ini bank sampah di Tulungagung bergerak dengan asas sosial.

Kerja sama dengan PT DMC Plastik membuka jalan bagi bank sampah untuk berorientasi pada profit.

“Bank-bank sampah di Tulungagung adalah para pejuang sampah yang bergerak secara sosial. DMC Plastik memberi harapan untuk mendapatkan keuntungan dari sampah plastik,” ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved