6 FAKTA Kekuatan KKB Papua Gabungan Joni Botak & Lekagak Telenggen, Punya Senjata Cukup Banyak
Berikut 6 Fakta Kekuatan KKB Papua Gabungan Joni Botak dan Lekagak Telenggen, Punya Senjata Cukup Banyak.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Simak rangkuman fakta tentang kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua yang kini sudah mulai bersatu.
Saat ini, kekuatan gabungan KKB Papua kelompok Joni Botak dan Lekagak Telenggen sedang diwaspadai oleh Polri.
Hal ini lantaran Polri menduga adanya indikasi mereka sedang mengincar PT Freeport Indonesia.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkap fakta kalu persenjataan KKB Papua gabungan itu cukup banyak.
• Kekuatan KKB Papua yang Terpecah Belah Mulai Bersatu, Joni Botak & Lekagak Telenggen Incar Freeport
• VIDEO Viral KKB Papua Tembaki Polsek Berisi Wanita & Anak-anak, Sebelumnya Dipukul Mundur oleh TNI
• 50 Anggota KKB Papua Kalah dengan Warga Kampung, Gagal Sandera 3 Guru SD, Begini Kronologinya
Di samping itu, terungkap juga tujuan sebenarnya para KKB Papua gencar melakukan serangan dua pekan terakhir.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi mengungkapkan, ulah KKB Papua itu memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menggagalkan dua agenda nasional yang akan dilaksanakan di Papua pada tahun ini.
Dilansir dari Kompas.com (grup SURYA.co.id), berikut ulasannya.
1. KKB Papua Joni Botak & Lekagak Telenggen bergabung.

Beberapa kubu KKB Papua yang terpecah belah kini tampaknya sudah mulai bersatu.
Contohnya baru-baru ini adalah kelompok KKB Papua Joni Botak dan kelompok Lekagak Telenggen.
"Memang benar ada laporan KKB yang berada di sekitar area Tembagapura, bukan saja kelompok Joni botak yang menguasai kawasan Kali Kabur, tetapi Legagak Telengge juga sudah bergabung," ujar Waterpauw, Rabu (4/3/2020), dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polisi Menduga KKB Coba Masuki Kawasan Freeport di Tembagapura'.
2. Incar PT Freeport Indonesia
Dua kubu KKB Papua tersebut diindikasi kini sedang mengincar PT Freeport Indonesia.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, mereka berupaya memasuki kawasan PT Freeport di Tembagapura, Papua.
Indikasi itu terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan anggotanya, di mana saat ini KKB Papua dari berbagai wilayah berada di sekitar Tembagapura.
3. Keamanan diperketat
Dijelaskannya, dengan mulai bersatunya berbagai kelompok KKB Papua, maka pihaknya akan lebih memperketat pengamanan di sekitar areal PT Freeport.
Aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas bila kelompok tersebut tetap berupaya masuk kawasan Freeport.
4. Persenjataan cukup banyak
Soal persenjataan milik KKB Papua, Waterpauw mengaku saat ini persenjataan mereka cukup banyak.
KKB Papua memiliki persenjataan dengan berbagai jenis yang diperoleh dari rampasan terhadap anggota TNI-Polri.
Walaupun demikian, saat ini situasi kamtibmas di sekitar Tembagapura relatif aman.
5. Tujuan KKB Papua Lakukan Serangan Brutal 2 Pekan Terakhir
Di samping itu, KKB Papua juga kerap melakukan serangan brutal kepada aparat maupun masyarakat di dua pekan terakhir.
Mulai dari berusaha menyandera tiga guru SD di Kampung Jagamin, hingga serangan membabibuta di Polsek Tembagapura.
Seorang anggota brimob bernama Bharada Doni Priyanto juga gugur dalam serangan KKB Papua.
TNI dan Polri sudah menyatakan status siaga 1 untuk mengantisipasi serangan KKB Papua yang semakin gencar.
Lantas, sebenarnya apa tujuan mereka melakukan serangan di dua minggu terakhir ini?
Menurut Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, ulah KKB Papua itu memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk menggagalkan dua agenda nasional yang akan dilaksanakan di Papua pada tahun ini.
Agenda tersebut yaitu PON dan Pilkada Papua, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Serangan KKB Selama 2 Pekan Terakhir Diduga untuk Gagalkan PON dan Pilkada Papua'.
Ia juga melihat saat ini antar KKB Papua belum terhubung.
Namun, mereka memiliki kesamaan tujuan sehingga beberapa kelompok melakukan aksi dalam kurun waktu yang singkat.
"Sepertinya begitu ya, kalau menurut saya tidak terkordinasi benar tapi mereka punya tujuan yang sama karena ada dua event nasional yang penting di Papua, PON dan pilkada serentak," kata Dax saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/3/2020).
Masing-masing KKB Papua, sambung Dax, memiliki ego yang cukup tinggi, sehingga beberapa kasus penembakan di Papua selama Februari 2020, terjadi dalam waktu yang berdekatan.
"Mungkin agendanya untuk menggagalkan itu (PON dan pilkada).
Belum tentu (antar kelompok) terkordinir juga, bisa jadi lebih pada solidaritas antar kelompok saja, jadi di sana bunyi di sini bunyi. Tentu persaingan diantara mereka tetap ada," kata dia.
Namun, Dax mengakui bila saat ini antar KKB Papua di wilayah pegunungan tengah Papua mulai menurunkan ego mereka dan cenderung mulai berkomunikasi.
Hal ini terlihat dengan bergeraknya beberapa KKB Papua menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika.
Bahkan aksi penembakan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (2/3/2020) lalu, ia anggap dilakukan oleh kelompok baru yang ingin menunjukan eksistensinya.
"Kalau saya lihat mereka yang di pegunungan tengah nih mulai cair persaingannya, yang di Oksibil ini mau menunjukan eksistensinya," kata Dax.
TNI-Polri akan tetap berusaha menjaga situasi keamanan di Papua kondusif.
Aparat, katanya lagi, akan tetap mengedepankan upaya persuasif dan tetap melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang melakukan aksi kriminal.
6. Respon Ketua MPR
Di sisi lain, Ketua MPR Bambang Soesatyo menginginkan pemerintah dan aparat penegak hukum tetap mengedepankan upaya persuasif untuk mengatasi masalah tersebut.
"Apa yang terjadi hari-hari ini, itu adalah anak-anak kita yang perlu kita rangkul kembali, kita ajak membangun Papua secara bersama-sama," ujar Bamsoet, sapaannya, saat mengunjungi Stadion Papua Bangkit, Jayapura, Papua, Selasa (3/3/2020).
Menurut dia, salah satu tujuan dari kedatangannya ke Papua adalah untuk mencari solusi bagi masalah keamanan yang disebabkan oleh KKB Papua.
Ia memastikan langkah militer belum menjadi opsi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
"Karena tujuan kami ke sini juga ingin mendorong penyelesaian (masalah) Papua secara permanen dengan pendekatan keadilan, kesejahteraan, dan kebudayaan," kata Bambang.
Proses pembangunan di Papua, lanjut dia, harus tetap berjalan agar tidak ada lagi stigma Papua merupakan daerah tertinggal di Indonesia.
Ia pun mengajak semua pihak untuk sama-sama berupaya menciptakan dan menjaga situasi keamanan yang kondusif di Papua.
"Kami seluruh rakyat Indonesia memiliki kepentingan yang sama sehingga perdamaian di Indonesia dan juga di dunia," kata dia.