PPDB Surabaya

Komunitas Pemerhati Pendidikan Surabaya Sebut Sosialisasi Dindik Buat PPDB 2020 Telat, Ini Alasannya

Komunitas Pemerhati Pendidikan Surabaya menilai sosialisasi petunjuk teknis PPDB 2020 Kota Surabaya terbilang telat

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
ppdbsurabaya.net & tribunnews.com
Ilustrasi PPDB SMP 

SURYA.co.id | SURABAYA - Ketua Komunitas Pemerhati Pendidikan Surabaya, Eko Doto Nugroho, menilai sosialisasi petunjuk teknis PPDB 2020 Kota Surabaya terbilang telat. Dengan dipublikasikannya sistem PPDB dari Kemendikbud akhir tahun 2019, Eko berharap Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya sudah bisa memberikan sosialisasi saat Januari 2020.

"Jadi sebelum ujian sekolah atau saat awal semester dua,wali murid yang anaknya mau lulus SD. Bahkan sekolah sudah tahu penerimaan SMP negeri nantinya seperti apa. Harusnya Januari sudah sosialisasi , kalau sekarang terbilang telat," ujarnya dikonfirmasi SURYA.co.id, Sabtu (29/2/2020).

Menurut Eko, meskipun jika dilihat sistem PPDB Zonasi Yang dicanangkan Kemendikbud sama halnya dengan PPDB SMP Negeri Kota Surabaya tahun lalu.

Namun, Eko khawatir dalam teknisnya ada perubahan atau perbedaan dengan yang diterapkan Dindik Surabaya.

"Kalau wali murid yang pemerhati pendidikan mungkin paham, tetapi yang wali murid masih awam dengan sistem PPDB pasti kesulitan. Seperti mempersiapkan Surat domisili dan prestasi anak-anaknya, "urainya .

Ia menjabarkan surat domisili harusnya disiapkan enam bulan sebelum PPDB 2020.

Jika wali murid tidak paham, maka akan kesulitan mendaftar sistem zonasi.

"Tahun lalu sosialisasi PPDB sebelum puasa saja terbilang telat,"ujar Eko.

Perlunya sosialisasi secepatnya dikatakan Eko, agar sekolah bisa memberikan edukasi pada wali murid yang anaknya sudah berada di kelas 6 SD.

Apalagi dengan penilaian jalur prestasi secara skoring mulai prestasi sejak tingkat kotamadya, maka sekolah perlu menyiapkan rekomendasi untuk siswa yang berprestasi.

"Karena peluang PPDB Zonasi kalau lokasi rumahnya tidak mendukung jalur zonasi maka peluangnya di jalur prestasi . Jangan sampai seperti tahun kemarin, banyak anak berprestasi yang tidak paham seleksinya akhirnya prestasinya tidak dipakai PPDB, "pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved