Fakta Terbaru 50 Anggota KKB Papua Dikalahkan Warga Kampung, Pos TNI Diserang, 3 Orang Terluka
Fakta terbaru setelah insiden 50 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dikalahkan warga kampung, mereka menyerang pos TNI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID, MIMIKA - Fakta terbaru setelah insiden 50 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dikalahkan warga kampung, mereka menyerang pos TNI.
Sebanyak 3 orang terluka termasuk 1 anggota Brimob terluka saat KKB Papua menyerang pos TNI.
Akibat insiden ini, Kapolda Papua menegaskan, pemerintah tidak akan menarik pasukan TNI dan Polri dari Papua sampai situasi benar-benar aman.
• 50 Anggota KKB Papua Kalah dengan Warga Kampung, Gagal Sandera 3 Guru SD, Begini Kronologinya
• Kapolres Sidoarjo Emosi Tahu Menantu Bunuh Ibu Mertua Rusak Kemaluan Pakai Gunting, Lihat Videonya
• 4 FAKTA Mobil Bergoyang Siswi SMA & Guru Berbuat Mesum, Kasus Sebelumnya Viral & Nyaris Diamuk Massa
Seperti diberitakan, sekitar 50 anggota kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua kembali melakukan saksi teror di Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.
Para anggota KKB Papua itu berusaha menyandera tiga guru yang mengajar di SD Inpres Baluni.
Namun, aksi para KKB Papua itu berhasil dihentikan oleh petinggi dan warga Kampung Jagamin.
Mereka pun gagal menyandera ketiga guru SD tersebut.
Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan membenarkan insiden itu.
Ketiga guru tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.
"Ketiganya sedang ditangani pihak kepolisian," kata Pio, Rabu (26/2/2020), seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel'Masyarakat Gagalkan Upaya KKB Sandera Tiga Guru SD di Tembagapura'.
Berikut rangkuman kronologi dan fakta-faktanya:
1. KKB Papua mengincar warga non-Papua
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, insiden itu terjadi pada Selasa (18/2/2020).
Ketika itu, sekitar 50 anggota KKB memasuki Kampung Jagamin mencari masyarakat non-Papua.
Mereka pun menemukan tiga guru SD Inpres Baluni yakni, Eustakhius Lefteuw, Agustinus Sere, dan Bonifantura Pakairuru.