BERITA SURABAYA Hari ini Populer, Pengakuan Menantu Bunuh Ibu Mertua & Pria Manipulasi Aplikasi Ojol
Berikut Rangkuman Berita Surabaya Hari ini Populer, Pengakuan Menantu Bunuh Ibu Mertua & Pria Manipulasi Aplikasi Ojol.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Simak berita-berita menarik di Surabaya dan sekitarnya yang terangkum dalam berita Surabaya hari ini populer edisi Kamis, 27 Februari 2020.
Berita Surabaya hari ini populer diawali dengan kasus seorang menantu tega membunuh ibu mertuanya di Sidoarjo.
Pelaku mengaku nekat melakukan hal keji itu lantaran tak dipinjami uang Rp 3 juta untuk mengambil ijazah istrinya.
Lalu, kasus manipulasi aplikasi ojek online (ojol) juga terangkum dalam berita Surabaya hari ini populer.
Pelakunya bernama M Zaini (35) warga Sukoharjo, Klojen, Kota Malang, dan berhasil dibekuk Ditreskrimum Polda Jatim pada Rabu (26/2/2020).
Dalam penangkapan tersebut, terungkap modus cerdik pelaku memanipulasi aplikasi ojol dari perusahaan Gojek.
Berikut ulasan lengkap berita Surabaya hari ini populer edisi Kamis, 27 Februari 2020, yang dirangkum SURYA.co.id.
1. Pengakuan Menantu Bunuh Ibu Mertua di Sidoarjo
Terungkap sudah motif menantu bunuh ibu mertua di Sidoarjo setelah pelakunya ditangkap polisi tak jauh dari rumah korban.
Pengakuan pelaku adalah karena tak dipinjami uang Rp 3 juta untuk mengambil ijazah istrinya. Hal itu membuat pelaku bernama Totok Dwi Prasetyo (25) ini kalap dan membunuh ibu mertuanya.
Totok Dwi Prasetyo tega menghabisi nyawa ibu mertuanya sendiri, Siti Fadilah (48), warga Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo hanya karena pinjam uang tidak diberi.
Pria 25 tahun yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo itu pinjam uang Rp 3 juta.
"Untuk mengambil ijazah istri," jawab bapak satu anak tersebut ketika ditanya penyidik Reskrim Polresta Sidoarjo.
Dia datang ke rumah mertuanya sekira pukul 09.00 WIB. Rumah sedang sepi, korban saat itu di rumah sendirian.

Karena tak diberi pinjaman, pelaku kalap. Dia menghabisi nyawa mertunya kemudian bersembunyi di rumah familinya di Desa Ganting.