Aksi Cerdik Mbah Hajjah Lolos dari Maut, Padahal Tak Bisa Berkutik saat Dibekap Perampok
Aksi Cerdik Mbah Hajjah Lolos dari Maut, Padahal Tak Bisa Berkutik saat Dibekap Perampok
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Aksi cerdik yang dilakukan Mbah Hajjah saat rumahnya disantroni perampok membuatnya lolos dari maut.
Padahal saat itu, Mbah Hajjah dalam kondisi tak bisa berkutik karena dibekap bantal oleh pelaku perampokan.
Meski lolos dari maut, rupanya perampok tersebut berhasil menggondol sejumlah asetnya, mulai dari perhiasan hingga tabungan di ATM.
Diketahui, sosok wanita renta yang menjadi korban perampokan tersebut ialah Hajjah Fatiman Soebandi (75).
Ia merupakan warga Kampung Muteran, RT 04 RW 03 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Wanita yang biasa disapa Mbah Hajjah tersebut mengalami kejadian tak terduga saat ia sedang asik menonton televisi di rumahnya.
Pasalnya, tiba-tiba tamu tak diundang membekap dirinya dari belakang dengan bantal pada Senin (17/2/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Ubaidillah (23), cucu Mbah Hajjah yang tinggal di lingkungan yang sama.
Awalnya Mbah Hajjah mengira didatangi keponakannya yang bernama Mujiyati dan bercanda membekap bantal ke muka.
"Mbah Hajjah bilang, 'Ji, Muji, kamu kok kurang ajar sekali'. Disangka keponakannya, Mbak Mujiyati," terang Ubadillah dilansir dari Tribun Banyumas.
Kemungkinan pelaku sudah memindai rumah korban, tahu posisi ruang di rumah karena langsung menuju kamar.
Pelaku diduga masuk melalui pintu samping rumah korban yang berbatasan dengan gang kecil.
Bukan lewat pintu gerbang utama yang berhadapan jalan raya.
Korban menyadari kejadian tersebut bukan bercanda ketika korban melawan, namun justru dibekap lebih kencang.
Di saat dirinya sudah tak berdaya dan tak dapat berkutik, Mbah Hajjah pun langsung melakukan aksi cerdik dengan pura-pura pingsan.
Saat membekap korban, pelaku melepas pengait kalung, tidak ditarik.
"Pelaku diduga satu orang, pakai jaket merah, perawakan kecil, rambut pendek."
"Namun ketika menutup pintu melengoskan wajah sehingga hanya terlihat belakang kepala."
"Korban sempat tersadar dan bangkit sesaat sebelum pelaku menghilang dan sempat melihat fisik pelaku," urainya.
Meski lolos dari maut tanpa luka, Mbah Hajjah diketahui kehilangan kalung emas seberat 50 gram dan liontin senilai Rp 5 juta.
Sebelum perampokan tersebut, korban kehilangan uang dan ATM tadinya isi Rp 35 juta menjadi Rp 4 juta.
Mbah Hajjah sehari-hari tinggal sendiri di kediamannya.
Di kediaman tersebut terdapat PAUD yang beroperasi setiap Senin, Rabu, Jumat bada Ashar.
Namun di rumah tersebut Hajjah Fatimah menyewakan kamar di rumahnya dan disewa oleh 2 atau 3 orang perempuan yang indekos.
Sebelumnya, satu anak Hajjah Fatimah bernama Koko menawarkan pemasangan CCTV di rumah pasca kehilangan ATM dan sejumlah uang.
Namun Hajjah Fatimah menolak dengan alasan tidak perlu dan tidak ada barang berharga di rumah.
Ubadillah menambahkan, di kampungnya meskipun kampung padat penduduk dan rutin melaksanakan ronda malam di pos kamling, namun tetap terjadi pencurian.
Pencurian biasanya terjadi siang hari atau pernah terjadi saat salat tarawih.
Terpisah, Kasat Reskrim Polsek Banyumanik, Iptu Kholidin mengatakan, ia meminta agar pihak kepolisian melakukan penyidikan.
Pasalnya, bila informasi terkait perampokan disebarkan melalui media maupun media sosial, dikhawatirkan pelaku kabur.
"Kamu perlu melakukan penyidikan dan pengembangan kasus."
"Akan kami informasikan bila terdapat kemajuan maupun informasi lebih lanjut," tutupnya.