Kondisi Memprihatinkan Dokter Peneliti Obat Virus Corona, Akibat Bekerja Lebih dari 12 Jam Non-Stop

Begini Kondisi Memprihatinkan Dokter Peneliti Obat Virus Corona, Akibat Bekerja Lebih dari 12 Jam Non-Stop.

Kolase SHUTTERSTOCK dan Oriental Daily
Ilustrasi: Kondisi Memprihatinkan Dokter Peneliti Obat Virus Corona, Akibat Bekerja Lebih dari 12 Jam Non-Stop 

Akan tetapi satu tes asam nukleat virus butuh waktu sekitar 6 jam.

Akibatnya, Chen harus bekerja selama 12 jam.

Tak jarang ia bekerja hingga pukul 2-3 pagi waktu setempat.

Chen menceritakan, pada awal Januari, 27 anggota laboratorium dikirim untuk membantu pengecekan.

Dalam satu hari, mereka harus memeriksa 100-300 sampel virus.

Chen Jun ternyata menderita polio yang membuatnya butuh waktu lama untuk menyelesaikan tugas dibanding orang kebanyakan, meskipun kemampuan bergeraknya tak terpengaruh.

Untuk melakukan pemeriksaan, butuh 10 langkah dalam setiap tes guna mengekstrak virus.

Hal itu membuat kelelahan, sementara ia harus tetap fokus selama proses.

"Aku tidak bisa tersentak, karena masih ada begitu banyak orang menunggu hasil ini, dan aku harus tetap bertahan," katanya.

Karena berhubungan langsung dengan virus, Chen dan petugas lain harus mengenakan peralatan pelindung seperti kacamata, pakaian pelindung dan sarung tangan saat bekerja.

Durasi kerja yang lama membuat kedua tangan Chen berkeringat hingga menyebabkan iritasi karena berada dalam area yang kedap udara.

Hal ini membuat Chen Jun mengalami eritema atau kemerahan besar di tangan.

Para dokter tersebut hanya memiliki waktu yang singkat untuk mengobati tangannya dan kemudian kembali bekerja.

Berikut fotonya:

Kondisi Tangan Dokter Peneliti Obat Virus Corona
Kondisi Tangan Dokter Peneliti Obat Virus Corona (Oriental Daily)

Sebelumnya, kondisi tak kalah miris juga dialami petugas medis yang merawat pasien virus corona.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved