Kepala BNPB Doni Monardo Kecelakaan Helikopter, Berikut Kronologi & Spesifikasi Heli Pengangkutnya
Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo mengalami kecelakaan helikopter pada Senin (6/1/2020), Berikut Kronologi & Spesifikasi Heli Pengangkutnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo mengalami kecelakaan helikopter pada Senin (6/1/2020) pukul 11.51 Wita
Helikopter yang mengangkut Doni Monardo itu tiba-tiba kehilangan power untuk naik di Lapangan Gesit Kelurahan Sawangbendar Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe
Helikopter tersebut hanya terbang rendah lalu menukit mundur, seperti dilansir dari Tribun Bogor dalam artikel 'Helikopter yang Angkut Kepala Pusat BNPB Doni Monardo Mengalami Kecelakaan, Ini Kronologinya'
Beruntung dalam kecelakaan ini semua penumpang dalam kondisi selamat.
• Kapal Coast Guard China Masih Tak Hengkang dari Natuna, Berikut Kekuatan Angkatan Laut Tiongkok
Berdasarkan informasi yang diterima Tribun, pesawat Helikopter yang digunakan berjenis Mi-35P Noreg HS-7154
Melansir dari Wikipedia, Helikopter Mi-35P merupakan versi ekspor dari helikopter pengangkut Uni Soviet yakni Mil Mi-24
Indonesia sejak Oktober 2010 sudah memiliki 5 unit Helikopter Mi-35P yang bermarkas di Skadron 31/Serbu, Pusat Penerbangan TNI-AD, Pondok Cabe, Jakarta.
Dilihat dari kemampuan tempur serta daya angkutnya, Helikopter Mi-35P bisa disejajarkan dengan jenis helikopter AH-1 Cobra, UH-60 Black Hawk, AH-64 Apache atau pun Mangusta A129.
Sejak tahun 2010 Pusat Penerbangan TNI AD (Puspenerbad) mengoperasikan helikopter tempur/serang Mi-35P buatan Rusia.
Helikopter Mi-35 ini adalah pengembangan dari helikopter tempur legendaris Mi-24 Hind yang mulai diproduksi di era 1970an.
Sedikit berbeda dengan heli tempur buatan Barat yang memisahkan fungsi serang dan serbu, Mi-35P merupakan helikopter serang yang dilengkapi kemampuan angkut pasukan (8 personel infanteri tempur bersenjata lengkap).
Sebagai informasi, helikopter serang adalah helikopter yang mempunyai peran menyerang posisi musuh dengan menggunakan senapan mesin, kanon, roket maupun rudal.
Contoh heli tempur ini adalah AH-64 Apache dan AS-550 Fennec yang akan dioperasikan oleh TNI AD.
Sedangkan heli serbu adalah heli yang berfungsi khusus untuk mengangkut pasukan penyerbu.

Dan, heli Mi-35 mengkombinasikan dua kemampuan serbu dan serang tersebut.
Sebagai heli serang, Mi-35P TNI AD dilengkapi dengan:
- Roket S-8 kaliber 80mm
- Pelontar chaff/flare untuk mengecoh rudal yang mengancam dirinya
- Kanon GSh-30 kaliber 30 mm
- Rudal antitank 9M120 Ataka atau AT-9 Spiral dalam kode NATO yang mampu menghajar sasaran seperti tank dan panser musuh dari jarak 8 kilometer.
Rudal ini memiliki kemampuan sulit dibajak sehingga tingkat perkenaan ke sasaran lawan sangatlah tinggi.
Spesifikasi Umum:
- Kru: 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
- Kapasitas: 8 prajurit atau 4 tandu
- Panjang: 17,5 m
- Diameter baling-baling:: 17,3 m
- Tinggi: 6,5 m
- Luas piringan: 235 m²
- Berat kosong: 8.500 kg
- Berat maksimum saat lepas landas: 12.000 kg
- Mesin: 2 × Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing
Kinerja:
- Laju maksimum: 335 km/h (208 mph)
- Jangkauan: 450 km
- Langit-langit batas: 4.500 m
Persenjataan
- 12,7 mm YaKB-12.7 Yakushev-Borzov multi-barrel machinegun
- 1500 kg bom
- 4× Peluru kendali anti tank (AT-2 Swatter atau AT-6 Spiral)
- 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
- 2× 23 mm meriam dua laras atau
- 4× tangki bahan bakar eksternal
Diketahui, kecelakaan helikopter yang menimpa Doni Monardo berawal saat hendak meninggalkan lokasi bersama rombongan seusai memberikan sambutan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sangihe.
Kemudian, pukul 11.35 Wita mesin Pesawat Helikopter yang hendak ditumpangi Letjen TNI Doni Monardo dan rombongan itu dihidupkan.
Helikopter tersebut dipiloti oleh Kapten Cpn Faris Affandi dan Copilot Lettu Cpn Erika.
Pada pukul 11.40 Wita, Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo bersama Rombongan masuk ke dalam helikopter yang telah dihidupkan.

Selanjutnya, pukul 11.50 Wita pesawat Helikopter pun perlahan lepas landas
Namun, helikopter tiba-tiba tidak ada power untuk naik dan hanya terbang rendah.
Helikopter itupun tiba-tiba menukit mundur sehingga bagian ujung dari sayap kiri Pesawat Helikopter mengait ke bagian depan mobil dinas Palaksa Lanal Tahuna Letkol Laut (P) Christian jenis Suzuki Ertiga warna biru Noreg 6304-VIII yang diparkir di pinggir kanan Lapangan Gesit.
Tak hanya itu, mobil dinas jenis suzuki ertiga tersebut sempat terangkat setinggi kurang lebih 5 meter selama 3 menit.
Kemudian mobil dinas tersebut terlepas dan jatuh ke tanah yang diikuti dengan jatuhnya tangki cadangan aftur di sayap kiri dan menimpa bagian belakang mobil dinas Pemda Sangihe jenis Toyota Rush Nopol DL 1470 A.
Dugaan sementara dari Pilot Helikopter Kapten Cpn Faris Affandi disebabkan oleh adanya perubahan cuaca tiba-tiba berhembus angin kencang
Beruntung, dalam insiden kecelakaan ini seluruh penumpang dalam kondisi selamat.

Sementara itu, mengutip Kompas.com, Bupati Sangihe Jabes Gaghana, dia enggan berkomentar banyak terkait peristiwa tersebut.
"Dari beliau (Doni Monardo) meminta insiden ini tidak perlu dipublikasi. Yang jelas saat ini kondisi para korban bencana banjir bandang saat ini sementara pemulihan," singkatnya.
Melansir dari Antara, Doni Monardo bersyukur insiden itu tidak mengakibatkan kecelakaan.
Dia kemudian memutuskan menunda penerbangan.
"Kami bersyukur tidak ada korban jiwa," ujar Doni Monardo.