Natal dan Tahun Baru
900 Pasukan Dikerahkan untuk Mengamankan Malam Pergantian Tahun di Tulungagung
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia (paling kanan) mendengarkan pemaparan rencana pengamanan tahun baru.
Penulis: David Yohanes | Editor: Parmin
SURYA.CO.ID | TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung mengerahkan 700 personil untuk mengamankan malam pergantian tahun 2019 ke 2020.
Selain itu Polres Tulungagung juga mendapat bantuan dari Kodim 0807 Tulungagung sejumlah 100 personil, dan satu kompi BKO dari Brimob.
“Jadi kalau dijumlah sekitar 900 pasukan. Kami all out untuk pengamanan malam tahun baru,” terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Kamis (31/12/2019).
Jumlah ini belum ditambah dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, pengamanan dari perguruan silat dan unsur masyarakat lainnya.
Titik yang menjadi perhatian salah satunya adalah GOR Lembupeteng, tempat Pemkab Tulungagung mengadakan acara pergantian tahun.
Di tempat ini akan ditempatkan 15 personil bantuan Brimob.
Disusul di Jembatan Lembupeteng, titik persimpangan yang sangat ramai ini juga akan diperbantukan 15 personil Brimob.
Bergeser ke arah timur, simpang empat Gleduk juga akan ditempatkan 15 personil Brimob, bersama personil pengamanan lain.
“Di titik-titik yang kami anggap rawan, kami tempatkan personil Brimob,” sambung EG Pandia.
Selain itu ada 20 personil Brimob di simpang empat Boyolangu dan di wilayah selatan.
Boyolangu dianggap rawan, karena sebelumnya kerap terjadi gesekan antar kelompok.
Sedangkan wilayah selatan, khususnya Kecamatan Bandung, menjadi perhatian khusus karena kerap terjadi gesekan antar massa perguruan silat.
“Selain itu ada personil di Polres Tulungagung, yang siap digerakkan jika diperlukan,” ujar EG Pandia.
Selepas pukul 00.00 WIB, nantinya petugas keamanan yang bertugas diminta mengarahkan masyarakat untuk kembali ke rumah.
Selain itu sebelumnya Kapolres juga memberikan penekanan kepada Kapolsek, untuk melakukan sosialisasi kepada warga.
Antara lain larangan pesta minuman keras selama perayaan malam pergantian tahun, tidak boleh konvoi dan tidak boleh memakai atribut yang bisa memicu gesekan dengan kelompok lain.