Lahirkan Bayi di Baskom, ternyata Gadis Bercadar Ini Baru 6 Bulan Belajar Agama di Plaosan Magetan

Polisi masih kesulitan mengorek keterangan dari AF (20), gadis bercadar yang melahirkan bayi laki-laki di baskom yang ada di kamar mandi.

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Doni Prasetyo
Lahirkan Bayi di Baskom, ternyata Gadis Bercadar Ini Baru 6 Bulan Belajar Agama di Plaosan Magetan 

SURYA.co.id | MAGETAN - Polisi masih kesulitan mengorek keterangan dari AF (20), gadis bercadar yang melahirkan bayi laki-laki di baskom yang ada di kamar mandi.

Pihak Polres Magetan juga belum mendapatkan informasi ayah dari bayi yang dilahirkan gadis bercadar tersebut.

Polisi hanya mendapatkan sedikit informasi terkait nama dan asal gadis itu.

Penyidik dari Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Magetan mengaku sudahbertanya banyak kepada gadis itu, namun hanya dijawab nama, umur dan tempat lahir saja.

"Ditanya beberapa pertanyaan, yang dijawab hanya nama, umur dan tempat lahir.

Oiya, pasien ini juga mengaku warga Jember dan menuntut ilmu di Ngrandu, Sumberagung, Plaosan, Magetan baru enam bulan lalu," jelas Kanit PPA Mimin, Sabtu (21/12/2019).

Gadis yang lahir pada 10 Desember 1999 di Jember ini tidak mau mengaku bapak dari bayi yang dilahirkan itu.

Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Magetan Aiptu Mimin sedang meminta keterangan kepada AF (20/Anaya Fidia) perempuan pengurus sekolah agama di Dusun Ngrandu, Desa Sumber Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan di Klinik Muhammadiyah, Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Sabtu (21/12).
Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Magetan Aiptu Mimin sedang meminta keterangan kepada AF  perempuan pengurus sekolah agama di Dusun Ngrandu, Desa Sumber Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan di Klinik Muhammadiyah, Desa Pacalan, Kecamatan Plaosan, Magetan, Sabtu (21/12). (SURYA.co.id/DONI PRASETYO)

Bahkan penyidik dari Polisi Wanita (Polwan) pun kesulitan meminta pasien melepas cadarnya itu untuk difoto.

"Saya bingung ditanya hanya dijawab nama, tanggal lahir dan asal. Disuruh buka cadar, untuk di foto, meski sesama perempuan gak mau. Jadi ya sabar," katanya.

Sementara Kapolsek Plaosan AKP Muhammad Munir Falevi yang dikonfirmasi juga mengaku kesulitan mengorek informasi.

Ia belum berhasil menginterogasi ibu dari bayi malang itu. Saat ini masih dilakukan penyelidikan setelah dilakukan pembersihan rahim gadis bercadar yang melahirkan itu.

"Kami masih terus mencari, mudah-mudahan bisa segera ditemukan atau terungkap siapa dalang kasus penelantaran anak," jelas AKP Munir Palevi.

Sekitar pukul 12.00, pasien ini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dikuret di Rumah Sakit Bhayangkara.

Selain dilakukan kuret, gadis itu juga akan diperiksa liang kelahirannya.

Pingsan di kamar mandi

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved