Kuliner
Ayam Panggang Bu Setu Magetan, Bumbu Pedas dan Bawangnya Nan Gurih Bikin Ketagihan
Bumbu ayam terdiri dari bumbu rujak pedas dan bumbu bawang bercita rasa gurih. Daging ayam kemudian dibakar menggunakan tungku dengan kayu khusus
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id | MAGETAN - Desa Gandu, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan layak disebut sentra ayam panggang karena mayoritas masyarakat di sana menjual makanan ini di rumah masing-masing.
Satu di antaranya, Warung Ayam Panggang Bu Setu, yang menjadi jujugan pecinta kuliner saat mengunjungi Magetan.
Ayam panggang Bu Setu disajikan dengan dua bumbu khas yaitu pedas dan gurih.
Ada perbedaan yang mencolok dari bumbu maupun penampilan keduanya.
Jika ayam panggang pedas terdiri dari bumbu cabai merah bumbu rujak, sementara rasa gurih dihasilkan dari bumbu bawang.
Ayam kampung yang masih muda menjadi pilihan dari Warung Bu Setu, supaya dagingnya tidak keras.
Daging ayam dipanggang di atas tungku dengan pembakaran kayu.
Nyala api stabil untuk meratakan kematangan ayam panggang.
"Ayamnya dari pasar daerah sini saja, kalau Lebaran ayamnya dari luar kota karena habisnya bisa sampai seribu," kata Yatini, anak Bu Setu yang mengelola Ayam Panggang Bu Setu, Rabu (18/12/2019).
Yatini mengaku, warung milik keluarganya ini banyak dikunjungi pembeli dari berbagai kota maupun instansi.
"Satu ekor utuh itu Rp 80 ribu," kata dia.
Warung legendaris sejak tahun 1991 ini memiliki nuansa perkampungan yang masih kental.
Para pengunjung yang datang akan makan secara lesehan di rumah berwarna hijau.
Alamat ayam panggang ini berada di Jalan Cokroaminoto 165 Desa Gandu, Karangrejo, Magetan, buka setiap hari pukul 08.00 hingga malam hari pukul 21.00 WIB.
Proses Memasak Tradisional