1.328 Orang di Nganjuk Positif Terjangkit HIV/Aids. Sebagian Adalah Ibu Rumah Tangga

"Ini karena kalangan Ibu di Nganjuk yang menderita HIV/AIDS masih cukup tinggi," ucap Kang Marhaen dalam sosialisasi pencegahan penularan HIV/AIDS

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Eben Haezer Panca
surya.co.id/ahmad amru muiz
Wakil Bupati Nganjuk yang juga ketua KPAD Nganjuk, Marhaen Djumadi. 

SURYA.co.id | NGANJUK - DariJanuari hingga Oktober 2019, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk mencapai 231 penderita. Dengan demikian total penderita HIV/AIDS di Kabupaten Nganjuk mencapai 1.328 orang.

Ketua Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Nganjuk, Marhaen Djumadi menjelaskan, masih terus bertambahnya penderita HIV/AIDS patut menjadi perhatian semua pihak.

"Upaya pencegahan penularan HIV/AIDS ini memang tugas cukup berat. Tapi upaya pencegahan penularan harus terus dilakukan bersama-sama," kata Marhaen Djumadi yang juga Wakil Bupati Nganjuk tersebut, Kamis (28/11/2019).

Dijelaskan Kang Marhaen, panggilan Wabup Nganjuk Marhaen Djumadi, peran tenaga kesehatan terutama para Bidan sangat penting dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS. Hal itu dikarenakan Bidan sebagai profesi yang berhubungan langsung dengan pasien HIV/AIDS dari penderita ibu yang melahirkan anak.

"Di situ seorang Bidan bisa berkomunikasi langsung dengan Ibu penderita HIV/AIDS sehingga upaya pencegahan bisa dilakukan. Ini dikarenakan kalangan Ibu di Nganjuk yang menderita HIV/AIDS masih cukup tinggi," ucap Kang Marhaen dalam sosialisasi pencegahan penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak.

Memang, diakui Kang Marhaen, dalam upaya pencegahan penularan HIV/AIDS tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah saja. Tetapi semuanya harus ikut terlibat upaya pencegahan penularan penyakit mematikan tersebut. Apalagi penularan penyakit HIV/AIDS juga dari perilaku buruk dan tidak sehat dari masyarakat.

"Untuk itu, KPAD akan terus melakukan sosialisasi yang semakin diintensifkan mengingat jumlah penderita HIV/AIDS terus bertambah dari bulan ke bulan di Nganjuk," tutur Kang Marhaen. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved