Desa Wisata
Desa Balun, Kecamatan Turi Lamongan Dikenal dengan Desa Pancasila karena Toleransinya yang Kuat
Desa Balun Kecamatan Turi yang dikenal dengan Desa Pancasila karena kerukunan umat tiga agama yang langgeng berdampingan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Parmin
Yang menarik untuk disimak adalah bagaimana toleransi tiga agama yang tumbuh subur dalam satu desa saat tiba Idul Adha ?
Di Desa Balun Kecamatan Turi yang dikenal dengan Desa Pancasila karena kerukunan umat tiga agama yang langgeng berdampingan. Bagaimana dengan toleransi kehidupan tiga agama yang selalu hidup rukun antara agama Islam, Hindu dan Kristen.
Mungkin ini jadi tauladan bagi semua pemeluk agama yang hidup di bumi Indonesia.
Masjid, gereja, dan pura dibangun berdampingan. Gereja dengan masjid hanya radius 50 meter, pura dan masjid
jaraknya pada raidus 7 meter selatan masjid.
Prosentase masyarakat yang jumlanhnya sebanyak 1.100 KK itu terbagi dalam beragam agama, Islam 70 persen, Kristen 20 persen dan Hindu 10 persen.
Mereka berkembang di sebuah desa kecil, 4 km dari jantung kota Lamongan.
Namun, perbedaan agama itu ternyata dijadikan bukti kerukunan mereka yang luar biasa.
Termasuk saat hari besar Hindu dan Kristen, Surya.co.id mencoba menemui sejumlah tokoh dari tiga
agama yang ada di Balun.
Toleransinya benar - benar sangat kuat. Ternyata itu bukan sekedar kabar burung.
Di saat umat Islam melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada setiap Idul Adha, baik di halaman masjid, di lingkungan RT dan RW, pemeluk agama yang berbeda – beda itu hampir tak bisa dikenali perbedaan agama di antara mereka, karena begitu membaur dan menyatu.
Umat Hindu dan Kristen, utamanya anak – muda bersatu membantu umat muslim membersihkan
daging kurban, mencuci di kali atau di sumur. Memotong – motong daging dan tulang hewan kurban
(maaf bukan ikut menyembelih, red).
Bahkan sampai ikut membagikan daging ke semua kepala keluarga.
Bedanya, saat pemotongan hewan kurban, tetap dilakukan umat Islam sendiri.
” Disini biasa mas, Kristen dan Hindhu membantu kita menangani daging kurban,’’ujar ungkap Adi Wiyono, Sekretaris
Parisada Hindu saat ditemui Surya, co.id di Balun.
Namun, lanjut Adi Wiyono, untuk urusan penyembelihan dilakukan umat Ilsam.