Berita Surabaya

Nasib Pilu Bayi 7 Bulan Tunggui Jasad Ibunya di Surabaya, Kejadian di Jember & Makassar Lebih Tragis

Tangisan histeris bayi berusia 7 bulan menggegerkan warga Jalan Kedondong Kidul I, Surabaya, Selasa (29/10/2019).

Editor: Musahadah
net
Ilustrasi bayi 7 bulan tunggui jasad ibunya di Surabaya 

SURYA.CO.ID - Tangisan histeris bayi berusia 7 bulan menggegerkan warga  Jalan Kedondong Kidul I, Surabaya, Selasa (29/10/2019). 

Bayi ini menangis di samping jasad ibunya, Ayudiah di kamar kos yang ditinggali. 

Kematian Ayudiah baru diketahui warga yang penasaran dengan tangisan bayi laki-laki 7 bulan itu. 

Menurut tetangga Ayudiah, Chusnul Dinayah menceritakan, saat itu ia tengah mencuci pakain.

Namun, ia mendengar suara bayi Ayudiah yang terus menangis.

Fakta Tertukarnya Bayi Dewi dan Cipluk: Selama 1,5 Tahun, Cipluk Tak Diakui Anak oleh Sang Ibu

VIRAL VIDEO Tanpa Busana Mama Muda Cantik di Kulon Progo,  Pelaku Ngaku Polisi Memeras Korban

Nasib Pilu Fahri Hamzah Terbongkar seusai Tak Jadi Anggota DPR RI, Tidak Ada Pilihan Jadi Menteri

Biodata Fitri Handari Istri Cantik Kapolri Komjen Idham Azis, Beda Usia Jauh, Ini Kehebatannya

Chusnul mencoba untuk memanggil Ayudiah yang berada di dalam kamar, tapi tak ada respons.

"Tetangga tersebut lalu memanggil Ayudiah, namun tidak ada respon. Sementara putranya terus menangis," kata Kapolsek Tegalsari, Kompol Rendy Surya Aditama, dikonfirmasi Selasa.

Merasa ada yang janggal, Ayudiah meminta pertolongan warga untuk membuka pintu kamar yang dikunci.

Setelah pintu terbuka, warga begitu kaget melihat Ayudiah sudah terbujur kaku.

Sementara, bayinya terus menerus menangis.

Dari cerita tetangga, Ayudiah memiliki suami yang belakangan ini jarang terlihat di indekos.

Kepada tetangga, Ayudiah juga sempat mengeluh sesak napas.

Namun, tak dijelaskan penyebabnya. Keluarga Ayudiah juga tak mau jenazah wanita itu diotopsi.

Sehingga, hingga kini tidak diketahui penyebab pasti kematian Ayudiah.

Dua kejadian serupa  juga menimpa bayi-bayi mungil berikut ini

1. Bayi 2 Tahun Tunggui Jasad Ibunya 3 Hari

Kejadian tak kalah memilukan berlangsung di Makassar

Kali ini menimpa ES, balita berusia 2 tahun yang ditemukan tengah memeluk jasad ibunya, Murni (29) di kamar kosnya. 

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah kamar kos di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (28/10/2019) mengejutkan warga setempat.

Ketika polisi membuka kamar itu, balita itu pun langsung berdiri.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan mayat Murni ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos.

Indratmoko mengatakan, Murni dan anaknya ditemukan saat saksi Ratnawati yang juga pemilik indekos hendak menagih uang sewa kos di kamarnya.

Saat itu Ratna mencium bau tidak sedap dari kamar Murni.

Ratna saat itu sempat mengetuk pintu indekos yang dikunci Murni. Namun, saat itu Ratna mendengarkan suara tangisan anak-anak dari kamar tersebut.

"Seusai mendengar tangisan itu, saksi mencari pertolongan dan memberi tahu tetangganya perihal tangisan anak-anak dan bau tak sedap tersebut," ujar Indratmoko.

Tidak lama setelah memanggil saksi lain, ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat mendatangi kos tersebut.

Pintu kamar dibuka dengan cara dicungkil.

Warga kaget melihat ketika tubuh Murni terbujur kaku dipeluk anaknya.

Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa anak tersebut untuk dirawat.

Kamar indekos kini dipasangi garis polisi.

Anak korban saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Tim Dokpol Polda Sulsel yang tiba di lokasi melakukan olah TKP. Hasilnya, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Murni.

"Tim Dokpol memperkirakan bahwa mayat atau jenazah sudah dua hari lamanya. Terlihat dari keadaan tubuh korban," ujar Indratmoko.

Marni diperkirakan telah meninggal dunia tiga hari sebelum ditemukan. 

Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengungkapkan, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati itu sejak tiga bulan yang lalu.

Penyidik, kata Arif, enggan menyimpulkan bagaimana bocah dua tahun tersebut bertahan selama tiga hari di kamar kosnya yang terkunci itu.

"Penyelidikannya tidak sampai disitu. Anak itu juga belum bisa diwawancarai. Tadi anak itu ada di tetangganya, sudah dibersihkan juga katanya mau diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara. Riwayat penyakitnya (ibu korban) juga belum ada dari Dokpol," Arifuddin menambahkan.

Dari informasi yang dihimpun, pada Jumat (25/10/2019) lalu, ibu EA sempat meminjam ponsel milik salah seorang saksi bernama Ratih (23) untuk memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita.

Setelah kejadian itu, Murni dan EA tidak lagi kelihatan.

Namun, Arif menegaskan, tim Dokpol Polda Sulsel tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh wanita asal Maros tersebut.

"Hasil pemeriksaan kondisinya saya masih menunggu dari Dokpol. Dokpol menduga sudah tiga hari meninggalnya, dari hasil sementara tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," papar Arif.

"Tapi tetap akan dilakukan penyelidikan. Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya. Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya. Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Arif.

2. Bayi di Jember Tunggui Jasad Ayahnya

Kasus serupa juga terjadi di Jember.

N, balita berusia 14 bulan, asal Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember memeluk jasad jasad ayahnya, Fauzi (40), Rabu (14/8/2019) di kamar rumahnya, Perumahan Kaliwining Asri C-6 Desa Kaliwining, Rambipuji.

"Bayinya ada di lengan kiri jenazah ayahnya. Telentang. Sudah nggak nangis. Waktu ngerti pintu dibuka, dia langsung ngamplok Pak Kasun ," ujar Aipda Teguh Siswanto, Babinkamtibmas Desa Kaliwining kepada SURYA.co.id, Kamis (15/8/2019).

Teguh bersama personel dari Polsek Rambipuji dan beberapa orang lainnya yang mendobrak paksa rumah Fauzi.

Setelah mendapat laporan dari warga, Teguh mendatangi lokasi. Karena pagar rumah dan pintu terkunci diputuskan untuk dibuka paksa.

"Sempat mendengar tangisan bayi saat membuka jendela. Habis itu diam lagi," ujar Teguh.

Bayi N dalam gendongan budhenya di Balai Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Kamis (15/8/2019).
Bayi N dalam gendongan budhenya di Balai Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Kamis (15/8/2019). (surya.co.id/sri wahyunik)

Terakhir, polisi dan warga mendobrak kamar belakang, sumber bau menyengat.

Ternyata ditemukan sesosok mayat laki-laki yang diketahui bernama Fauzi, penghuni rumah itu.

Bayi N berada di lengan sang ayah. Bayi itu langsung dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Kaliwining yang jaraknya tidak jauh dari perumahan itu.

Bayi itu baru menangis lagi setelah hendak dimandikan.

Kondisi bayi N memprihatinkan. Tubuhnya lemas dan kotor.

"Popoknya sudah kering ada tinja dan pipisnya. Sampai kering semua," imbuh Anik Nurazizah, tetangga Fauzi yang merawat bayi N.

Setelah dirawat di Pustu, bayi N diserahkan ke Anik.

Meski sudah dimandikan beberapa kali, bau mayat masih menempel di tubuh bayi N.

"Bahkan sampai tadi masih nempel baunya. Kasihan. Sama suami saya juga nempel terus. Tadi pagi bangun tidur nangis sambil bilang "yah-yah, mik". Mungkin maksudnya minta minum ke ayahnya," ujar Anik.

Bayi N diduga menunggui jasad ayahnya sejak Minggu (11/8/2019) dan baru ditemukan pada Rabu (14/8/2019) siang menjelang Ashar.

Artinya dia menunggui jenasah ayahnya sekitar 3,5 hari dan 3 malam.

Kini kondisi bayi N sudah berangsur membaik. Tubuhnya sudah bersih.

Kamis (15/8/2019) siang, dia digendong sang budhe.

Dia sudah mulai tersenyum dan berceloteh kala tidak tidur.

Pria Ini Pergoki Kadesnya Bercumbu dengan Selingkuhan hingga Disogok Agar Tak Ngadu ke Istri Sah

VIDEO Panas Siswi SMA Trenggalek di WhatsApp Jadi Alat Pemerasan, Paranormal Ganteng Dibekuk

PENGKHIANATAN Saudara Ipar Antarkan Intelejen ke Persembunyian Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi

Belum Setahun Kepergian Dylan Sahara, Ifan Seventeen Dikabarkan Akan Menikahi Citra Monica

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Bayi 7 Bulan Ditemukan di Samping Jenazah Ibunya: Tak Henti Menangis"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved