Kilas Balik
Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap
Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap. Berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Rupanya pemberian daging babi oleh kepala suku tadi bermakna jika Sintong adalah tamu yang harus disambut.
Selamatlah nyawa Sintong dari kepungan suku pedalaman Papua
Lain cerita ketika Sintong berhadapan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
Ia tak segan-segan menghujani mereka dengan timah panas
Saat itu, kurang lebih 50 prajurit Kopassus yang baru mendarat di Papua langsung ditugaskan untuk menggempur kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando' karya Hendro Subroto, 50 prajurit Kopassus pimpinan Sintong Panjaitan itu langsung ditugaskan menyerbu KKB Papua tanpa sempat istirahat
Aksi 50 prajurit Kopassus ini berawal saat salah satu pos koramil di Warmare diserbu oleh KKB Papua
Pos koramil itu hanya dipertahankan oleh enam orang anggota TNI, yang kemudian salah satunya gugur saat KKB Papua mengepung
Pasukan kopassus pimpinan Sintong Panjaitan tiba di Manokwari pada 6 Januari 1967, dan langsung diperintahkan untuk menggempur KKB Papua yang tengah mengepung pos koramil itu

50 prajurit Kopassus langsung berngkat dari Manokwari menuju Warmare menggunakan dua truk tanpa sempat istirahat
Dalam menghadapi KKB Papua di Warmare, pasukan kopassus bertempur secara frontal
KKB Papua pun berhasil dipukul mundur dari Warmare dan lima orang anggota TNI yang terkepung berhasil dibebaskan
Sintong Panjaitan memiliki pengalaman cukup banyak saat misi di Papua
Salah satunya yang cukup ekstrim adalah kepalanya pernah nyaris kena peluru kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua
Saat itu tanggal 7 Januari 1967, Tim kopassus pimpinan Sintong Panjaitan melakukan pembersihan sisa-sisa KKB Papua di dalam kota kecamatan Warmare.
