Kilas Balik
Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap
Prajurit Kopassus Angkat Tangan Sambil Senyum Saat Dikepung Suku Papua, Padahal AK-47 Sudah Siap. Berikut kisahnya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Cuaca di area Drop Zone cukup cerah, tim berhasil terjun dengan selamat walaupun lokasi mereka terpencar-pencar.

Nasib apes menimpa Sintong Panjaitan.
Ia yang seharusnya mendarat di padang ilalang malah masuk tengah kampung suku pedalaman.
Sontak saja, warga suku pedalaman dengan mengenakan koteka langsung mengepung Sintong.
Warga suku pedalaman juga menghunus tombak, mengacungkan panah dan kapak ke arah Sintong.
"Snai'e snai'e" teriak orang-orang suku pedalaman kepada Sintong.
Sintong tak tahu apa maksud dari kata-kata itu, namun satu yang pasti mereka marah
Secara reflek Sintong langsung mengambil AK-47 nya.
Namun, magasen peluru senapannya malah terjatuh didekat orang-orang suku dan untungnya ada salah satu dari mereka yang melemparkan magasen itu ke Sintong dengan maksud untuk melukainya.
Cepat-cepat Sintong memasang magasen, mengokang senapan dan siap menembak.
Namun ia ingat kata-kata dari kru televisi NBC jika sudah menemui anggota suku pedalaman angkat kedua tangan keatas sambil tersenyum.
Sintong tak jadi menembak, ia kemudian mengikuti saran kru NBC itu.
Tiba-tiba saja muncullah seorang kepala suku membawa daging babi berlemak yang diberikan kepada Sintong.
Sintong bingung dengan pemberian kepala suku itu, terpaksa ia melahap daging mentah tersebut.
Setelah habis dimakan, orang-orang suku berteriak girang.