Viral Media Sosial
Cerita Sebenarnya Video Ketua DPRD Jabar Tampar Pegawai Viral di Whatsapp, Penyebabnya Terungkap
Cerita sebenarnya video ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat menampar seorang pegawai hingga viral di whatsapp (WA), akhirnya terungkap
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Cerita sebenarnya video ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat menampar seorang pegawai dan viral melalui pesan berantai Whatsapp (WA), akhirnya terungkap
Cerita sebenarnya video viral ketua DPRD Jawa Barat ini diungkapkan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Video Ketua DPRD Jabar Tampar Pegawai Beredar, Begini Kronologinya', Humas DPRD mengundang awak media untuk memberi penjelasan soal video itu di salah satu kafe di Jalan Progo, Sabtu (5/10/2019) sore.
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi, konferensi pers itu dibuat atas inisiatif anggota DPRD Jabar dari Partai Gerindra Buky Wikagoe.

Dalam pertemuan itu, hadir Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar Bambang Nugraha yang merupakan pria yang ditampar Taufik dalam video itu.
"Ini inisiatif Pak Buky. Saya hanya akan sampaikan dan klarifikasi yang sudah terjadi. Kami kemarin malam atau semalam sudah melakukan pertemuan antara bapak ketua DPRD dengan saudara Bambang ini," kata Yedi.
Bambang pun membenarkan insiden itu. Ia menceritakan kejadian itu berlangsung pada 30 September 2019 malam.
Penyebabnya, Taufik tak puas dengan hasil pengerjaan perbaikan pagar Kantor DPRD Jabar yang roboh akibat aksi demonstrasi.
"Pertama kita ada demo tanggal 23 dan pagar runtuh, kami benerin sudah berdiri. Tanggal 30 ada demo lagi yang mengakibatkan pagar roboh lagi dan kami betulkan kembali," kata Bambang, dengan terbata-bata.
Pada proses perbaikan terakhir, kata Bambang, politi Partai Gerindra itu datang untuk melihat proses pengerjaan.
Menurut dia, Taufik marah karena proses pengerjaan berjalan lambat.
"Darurat sebenarnya, kekurangan personel. Itu harus selesai sebelum ada demo. Makanya Pak Ketua menekankan harus tambah personel mungkin itu sebab kemarahan Pak Ketua," tutur dia.
Bambang pun enggan mengakui jika ia ditampar.
"Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya," ungkap dia.
Jumat kemarin, Bambang diundang ke rumahnya dan sepakat menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.