Kilas Balik
Putri Jenderal TNI AH Nasution Bersimbah Darah Ditembak PKI, Berikut Video Kesaksian Hendrianti
Putri jenderal TNI AH Nasution, Ade Irma Suryani Nasution harus bersimbah darah karena ditembak tentara antek PKI, berikut video kesaksian Hendrianti
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Setelah Ade Irma Suryani tertembak, pintu ditutup kembali oleh Johanna Nasution.
Istri AH Nasution pun menggendong tubuh Ade Irma Suryani yang bersimbah darah, sambil mengantar A.H Nasution untuk menyelamatkan diri.
Dalam kesaksiannya, Hendrianti menjelaskan jika darah yang ditampilkan di diorama tak seperti aslinya.
Ia menyebutkan di kejadian aslinya, darah tumpah lebih banyak.
Melansir dari INTISARI, ternyata ada sekitar tiga peluru menembus punggung si kecil Ade Irma.
Setelah pasukan Cakrabirawa meninggalkan kediaman A.H Nasution, Johanna dan keluarga langsung membawa Ade yang sudah bersimbah darah ke RSPAD untuk mendapat pertolongan.
Setelah menjalani operasi, lima hari kemudian ia dipanggil sang maha kuasa.
Sekarang kediaman A.H Nasution telah dijadikan Museum Jenderal Bear AH Nasution yang berisi diorama peristiwa pada malam mencekam itu.
Berikut video kesaksian Hendrianti:
Selain putri sang jenderal TNI, ada satu lagi korban yang tewas saat itu yakni Pierre Andreas Tendean
Dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Pierre Tendean, Korban G30S, Diperebutkan 3 Jenderal dan Gugur karena Ngaku Jadi Jenderal Nasution', nasib tragis yang dialami perwira TNI muda itu berawal saat ia dipromosikan sebagai Letnan Satu (Lettu).
Lettu Pierre Tendean pun menjadi ajudan Jenderal AH Nasution, menggantikan ajudan sebelumnya yakni Kapten Manullang
Pada usia 26 tahun, ia sudah mengawal sang jenderal ternama.
Tidak hanya mengawal Jenderal AH Nasution, Lettu Pierre Tendean pun akrab dengan putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma Suryani.
Potret berdua mereka bahkan terpajang di Museum AH Nasution.