TERUNGKAP Identitas Dukun Santet Aulia Kesuma yang Gagal Bunuh Pupung & Dana, Sudah Dideteksi Polisi
Identitas dan keberadaan dukun santet yang disewa Aulia Kesuma untuk untuk menyantet Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana (23), mulai terungkap
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
"Tersangka Rodi ini sempat bersama Aulia dan Kelvin serta Alpat ke Jogja mencari dukun untuk menyantet korban. Namun di sana gagal mendapatkan dukun santet," kata Suyudi.
Setelah itu kata Suyudi RD dan Alpat merubah rencana menyantet korban menjadi menembak korban dengan senjata api.
"RD diberi uang dua kali Rp 25 Juta dan Rp 10 Juta untuk mencari senjata api, tapi juga tak berhasil," kata Suyudi.
Hingga akhirnya kata dia Alpat merencanakan hendak membakar korban dengan membocorkan selang bensin mobil korban.
"Alpat ini menganjurkan membakar korban dengan cara menusuk selang tengki mobil sehingga bensin keluar dengan cara menetes dan memicu kebakaran," katanya.
Bahkan pada saat perencanaan pembunuhan di parkiran Alfa Expres di Kalibata, kata Suyudi, Alpat melakukan pengecekan langsung ke kolong mobil Calya untuk dilihat bisa tidaknya mobil dibocorkan.
"Setelah selesai melakukan pengecekan selang mobil Calya tersebut, Alpat memastikan bisa dibocorkan. Ia kemudian menyampaikan hal ini ke empat tersangka sebelumnya yakni Aulia, Kelvin, Agus dan Sugeng," kata Suyudi.
Sementara peran Tini katanya memperkenalkan suaminya Rodi ke Aulia untuk membantu perencanaan pembunuhan.
"Karenanya ia datang ke Jakarta bersama Rodi dan Alpat. Tini juga mendengar dan melihat tersangka Aulia, Rodi dan Alpat merencanakan pembunuhan," katanya.
Dituturkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menuturkan, pihakna masih memburu pihaknya masih memburu dukun santet tersebut.
"Kami masih cari satu orang lagi. Yakni dukun santet yang gagal menyantet korban. Dia direkrut Sugeng, tersangka sebelumnya," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/9/2019).
Hingga kini sudah ada tujuh tersangka atas kasus ini.
2. Alpat Akting Kesurupan Karena Takut
ketika hendak melancarkan aksi dan para eksekutor menuju rumah korban bersama dua otak pembunuhan, Alpat merasa ketakutan.
"Ia lalu bilang ke Rodi, kalau dia takut melakukan pembunuhan. Sehingga Rodi menyuruh Alpat agar pura-pura kesurupan. Sehingga di mobil Alpat ini pura-pura kesurupan," kata Suyudi.
Karenanya, Alpat diantar kembali oleh Rodi ke hotel di Kalibata dan mereka tidak turut serta melakukan eksekusi bersama Agus, Sugeng, Aulia dan Kelvin.
"Meski begitu mereka turut serta merencanakan pembunuhan dan menyiapkannya," kata Suyudi.
Karenanya mereka juga ditetapkan tersangka dalam kasus ini.
Seperti diketahui adanya salah satu pelaku yang kesurupan menjadi tanda tanya.
Alfat atau sebelumnya menggunakan inisial AP ikut bersama Aulia, Kelvin, dan Rodi merencanakan pembunuhan Pupung dan Dana di Kalibata City di Tower Mawar.
"AK (Aulie Kesuma) bertemu AP, rekrutan saudara RD (Rodi), untuk membantu pembunuhan dua korban.
"Di jalan saudara AP kesurupan, sehingga tak mengikuti aksi pembunuhan. Sehingga AP dikembalikan ke hotel di Kalibata," kata Suyudi kala itu.
Karenanya Aulia, kembali merencanakan pembunuhan bersama Kelvin dan memutuskan untuk membekap kedua korban dengan alkohol serta diberi obat tidur.
3. Dua Pembunuh Bayaran Mengaku Dihipnotis

Sementara itu, dua eksekutor pembunuhan ayah dan anak di Lebak Bulus, A dan S merasa telah ditipu oleh Aulia Kesuma.
Tak cuma ditipu, mereka juga mengklaim dihipnotis demi membunuh Pupung Sadili dan M Adi Pradana.
Hal tersebut lantaran keduanya merasa hanya diminta datang ke Jakarta untuk membersihkan rumah Aulia Kesuma.
Saat itu, Aulia Kesuma meminta bantuan mantan asisten rumah tangga (ART)nya, Mbah Muh alias Aki, untuk menghubungi A dan S yang tinggal di Lampung.
"Disuruh cuci gudangnya saja," kata Sugeng dilansir dari TribunJakarta.com saat rekonstruksi pembunuhan di rumah Pupung, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Namun, sesampainya di Jakarta, mereka justru diminta untuk membunuh Pupung Sadili.
Sontak keduanya menolak permintaan tersebut.
Aulia Kesuma lantas meminta anak kandungnya, Giovanni Kelvin untuk membawa keduanya bertemu mantan ART, Aki di kawasan Jakarta.
Di saat pertemuan itu, A dan S merasa telah dihipnotis oleh Aki, sampai akhirnya bersedia memenuhi permintaan Aulia.
"Saya juga nggak mau kayak gini. Saya punya istri, anak dua masih kecil-kecil di kampung," tutur S.
S memang mengaku kenal dengan Aki. Menurut dia, Aki dikenal sebagai paranormal di desanya.
"Kan saya sama dia (Aki) satu desa," ujarnya.